Jhonlin Agro (JARR) Targetkan Penjualan Rp 4,15 Triliun di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) menargetkan penjualan di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp 4,15 triliun. Melansir laporan keuangan, penjualan JARR hingga kuartal III 2023 tercatat Rp 3,09 triliun.

Direktur JARR Temmy Iskandar mengatakan, target tersebut turun dari penjualan Perseroan di tahun 2022 sebesar Rp 4,7 triliun. Hal itu disebabkan adanya penurunan harga crude palm oil (CPO).

Namun, laba sebelum pajak penghasilan JARR di tahun 2023 ditargetkan bisa lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Laba sebelum pajak penghasilan JARR pada tahun 2022 sebesar Rp 48,27 miliar.


“Target margin di tahun 2023 sebesar Rp 80 miliar–Rp 90 miliar, sementara pada tahun 2022 itu marginnya Rp 48 miliar sebelum pajak. Ini karena kami tengah fokus melakukan efisiensi bisnis,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).

Baca Juga: Jhonlin Agro (JARR) Targetkan Produksi 249 Ribu Ton TBS di Tahun 2024

Menurut Temmy, bisnis utama JARR adalah penjualan biodiesel. Selama ini, penjualan JARR tak hanya berasal CPO milik Perseroan. JARR juga melakukan pembelian hasil CPO produksi perusahaan terafiliasi JARR yang lain, seperti PT Jhonlin Agro Lestari (JAL), PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), PT Multi Sarana Agro Mandiri (MSAM), dan PT Karunia Alam Makmur (KAM).

Agar biaya JARR dalam produksi biodiesel tidak terlalu tinggi akibat pembelian CPO dari perusahaan lain, maka dilakukan merger dengan JAL.

“Secara bersamaan, JARR juga membangun pabrik kelapa sawit (PKS) untuk menggenjot produksi. Merger ini juga akan memenuhi 16% dari total CPO yang dibutuhkan untuk produksi biodiesel JARR,” papar dia.

Temmy pun mengatakan belum akan ada aksi korporasi lain dari JARR dalam waktu dekat. “JARR akan fokus dalam mengurus merger dengan JAL,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati