KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) milik PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) kian diminati investor asing. Dalam keterbukaan informasi AKRA ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8), disebutkan, pada 30 Agustus 2023, perusahaan asal China, yakni Hebang, menandatangani Conditional Shares Purchase Agreement (CSPA) yang mengikat untuk penjualan lahan seluas 67 hektare yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik. Hebang berencana menginvestasikan US$ 800 juta dalam proyek tersebut untuk membangun pabrik petrokimia. Terutama untuk produksi sodium karbonat, amonium klorida dan Glifosat serta produk lainnya.
Apabila sudah rampung, proyek ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 600.000 ton amonium klorida dan 200.000 ton Glifosat. Glifosat adalah herbisida yang paling banyak digunakan dan diproduksi di dunia.
Baca Juga: Laba AKR Corporindo (AKRA) Naik Meski Pendapatan Turun, Simak Rekomendasi Analis Pada saat yang sama, Hebang menandatangani letter of intent dengan AKRA untuk mendirikan perusahaan patungan alias joint venture (JV). Nantinya, perusahaan ini akan menjadi entitas investasi, konstruksi dan operasi untuk proyek pabrik tersebut di Indonesia.
Usulan kepemilikan perusahaan ini yakni 90% saham dimiliki oleh Hebang (atau afiliasi atau anak perusahaannya). Sementara AKRA (atau afiliasi atau anak perusahaannya) akan memegang 10% saham di perusahaan patungan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat