JAKARTA. Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang menyerukan mogok terbang pada hari ini menyatakan seluruh anggotanya siap mengundurkan diri jika ada pilot yang mogok terkena sanksi dari manajemen. Kapten Edward Mahar, Vice President APG mengatakan jika ada yang terkena sanksi akibat aksi mogok terbang, seluruh anggota asosiasi siap mengundurkan diri dari Garuda Indonesia. "Itu sudah jadi keputusan asosiasi," kata Edward. Menurut Edward aksi mogok terbang dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap manajemen yang tidak melakukan persiapan yang matang saat melakukan penambahan pesawat. Ia mengatakan tidak menolak ekspansi yang dilakukan oleh Garuda Indonesia sejauh SDM terutama pilot disiapkan dengan baik hingga tidak perlu menyewa pilot asing. Ia meminta maaf atas ketidaknyamanan pada penumpang akibat aksi mogok terbang. Asosiasi menurutnya masih belum memutuskan apakah mogok terbang akan dilakukan hingga esok hari atau tidak. Salah satu pilot yang melakukan mogok terbang, Jose Rizal mengatakan jadwal semestinya hari ini dia terbang dari Jakarta ke Solo pada pukul 06.10. Tapi anehnya pada malam hari, namanya sudah dihapuskan dari jadwal penerbangan. "Saya memang berencana mogok, jadi tidak tahu siapa pilot yang terbang ke Solo tadi pagi," kata Jose. Melihat kejadian itu, Jose menduga pihak manajemen telah melakukan antisipasi dengan mengganti pilot yang berencana mogok. Puluhan pilot yang melakukan mogok terbang hanya berkumpul di Pilot House, GSO, Bandara Soekarno-Hatta. Tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Keberangkatan Garuda Indonesia sejak pagi hari berlangsung sesuai jadwal, hanya ada delay normal. Namun penerbangan Jakarta-Medan pukul 13.10 sejak pagi hari sudah diinformasikan batal tanpa keterangan yang jelas. Zaenudin Malik, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengatakan IKAGI mendukung aksi mogok yang dilakukan oleh Garuda Indonesia. "Mogok terbang adalah hak penerbang," kata Zaenudin. Terkait aksi mogok yang tengah dilakukan para pilot, ia menginstruksikan seluruh anggotanya untuk tidak berangkat ke bandara jika tidak ada jaminan keamanan dari pihak Garuda Indonesia. Menurutnya, kru kokpit dan kru kabin di Palembang nyaris menjadi korban kemarahan penumpang di bandara namun berhasil diselamatkan. Penerbangan Palembang-Jakarta sendiri menurutnya batal karena pilot mogok.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jika ada pilot yang terkena sanksi, seluruh anggota APG siap mengundurkan diri
JAKARTA. Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang menyerukan mogok terbang pada hari ini menyatakan seluruh anggotanya siap mengundurkan diri jika ada pilot yang mogok terkena sanksi dari manajemen. Kapten Edward Mahar, Vice President APG mengatakan jika ada yang terkena sanksi akibat aksi mogok terbang, seluruh anggota asosiasi siap mengundurkan diri dari Garuda Indonesia. "Itu sudah jadi keputusan asosiasi," kata Edward. Menurut Edward aksi mogok terbang dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap manajemen yang tidak melakukan persiapan yang matang saat melakukan penambahan pesawat. Ia mengatakan tidak menolak ekspansi yang dilakukan oleh Garuda Indonesia sejauh SDM terutama pilot disiapkan dengan baik hingga tidak perlu menyewa pilot asing. Ia meminta maaf atas ketidaknyamanan pada penumpang akibat aksi mogok terbang. Asosiasi menurutnya masih belum memutuskan apakah mogok terbang akan dilakukan hingga esok hari atau tidak. Salah satu pilot yang melakukan mogok terbang, Jose Rizal mengatakan jadwal semestinya hari ini dia terbang dari Jakarta ke Solo pada pukul 06.10. Tapi anehnya pada malam hari, namanya sudah dihapuskan dari jadwal penerbangan. "Saya memang berencana mogok, jadi tidak tahu siapa pilot yang terbang ke Solo tadi pagi," kata Jose. Melihat kejadian itu, Jose menduga pihak manajemen telah melakukan antisipasi dengan mengganti pilot yang berencana mogok. Puluhan pilot yang melakukan mogok terbang hanya berkumpul di Pilot House, GSO, Bandara Soekarno-Hatta. Tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Keberangkatan Garuda Indonesia sejak pagi hari berlangsung sesuai jadwal, hanya ada delay normal. Namun penerbangan Jakarta-Medan pukul 13.10 sejak pagi hari sudah diinformasikan batal tanpa keterangan yang jelas. Zaenudin Malik, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengatakan IKAGI mendukung aksi mogok yang dilakukan oleh Garuda Indonesia. "Mogok terbang adalah hak penerbang," kata Zaenudin. Terkait aksi mogok yang tengah dilakukan para pilot, ia menginstruksikan seluruh anggotanya untuk tidak berangkat ke bandara jika tidak ada jaminan keamanan dari pihak Garuda Indonesia. Menurutnya, kru kokpit dan kru kabin di Palembang nyaris menjadi korban kemarahan penumpang di bandara namun berhasil diselamatkan. Penerbangan Palembang-Jakarta sendiri menurutnya batal karena pilot mogok.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News