Jika AS gagal bayar, negara Asia paling menderita



JAKARTA. Jika pembicaraan mengenai penaikan pagu utang pemerintah AS tak tercapai hingga batas akhir Kamis (17/10/2013) pekan ini, negara-negara yang selama ini memegang surat utang pemerintah AS terancam akan rugi.

Hal ini karena negara-negara pemegang obligasi pemerintah AS tak mendapatkan pembayaran dari AS, alias surat utang yang dipegang menjadi default (gagal bayar).

Atas kemungkinan terjadinya kondisi itu, para petinggi institusi keuangan global telah memperingatkan Pemerintah AS, jika terjadi gagal bayar, hal itu akan menjadi musibah katastropik di pasar keuangan dan membuat instabilitas global.


Sejauh ini, batas atas utang pemerintah AS adalah 16,7 triliun dollar AS, dan pagu tersebut ingin dinaikkan sekitar 1 triliun dollar AS.

Negara-negara di Asia merupakan pemegang obligasi pemerintah AS dalam jumlah besar. Posisi teratas dan pemberi utang paling besar bagi AS, ditempati oleh China, dengan nilai obligasi yang dipegang mencapai 1,27 triliun AS.

Posisi kedua ditempati oleh Jepang, di mana negara ini memberikan utang kepada pemerintah AS sebesar 1,13 triliun dollar AS.

Di luar dua negara tersebut, ada beberapa negara di Asia yang terancam tak memperoleh pembayaran dari pemerintah AS, jika hingga Kamis besok belum ada kesepakatan mengenai anggaran antara DPR dan Senat AS.

Berikut adalah daftar negara-negara di kawasan Asia yang memegang obligasi pemerintah AS dalam jumlah cukup besar. Data didasarkan pada jumlah obligasi yang dipegang per Juli 2013

China         : 1,27 triliun dollar AS Jepang       : 135 triliun dollar AS Taiwan      : 185,8 miliar dollar AS Singapura  : 81,5 miliar dollar AS India          : 59,1 miliar dollar AS Korea         : 51,4 miliar dollar AS Thailand    : 43,7 miliar dollar AS Malaysia    : 15,9 miliar dollar AS

(Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan