JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo berkeinginan untuk memangkas anggaran subsidi BBM. Saat ini, presiden yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut tengah berusaha melobi Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden periode 2009- 2014 untuk sedikit demi sedikit memangkas anggaran dengan menaikkan harga BBM di sisa waktu jabatannya. Dan jika kenaikan tersebut jadi dilakukan, Serikat Pekerja Nasional (SPN) menuntut agar upah minimum segera dinaikkan. Tuntutan ini dilayangkan terkait potensi peningkatan inflasi dan biaya hidup pasca kenaikan harga BBM dilakukan. Joko Haryono, Presidium SPN mengatakan bahwa tuntutan kenaikan yang sudah disuarakan saat oleh SPN saat pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2015 beberapa waktu lalu adalah sebesar 30% dari upah yang ada saat ini. "Dasarnyan kalau dicabut subsidi otomatis inflasi akan menggelinding dan kalau itu terjadi semua harus menyesuaikan termasuk upah," kata Joko kepada KONTAN Rabu (27/8).
Jika BBM naik, buruh minta upah dinaikkan 30%
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo berkeinginan untuk memangkas anggaran subsidi BBM. Saat ini, presiden yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut tengah berusaha melobi Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden periode 2009- 2014 untuk sedikit demi sedikit memangkas anggaran dengan menaikkan harga BBM di sisa waktu jabatannya. Dan jika kenaikan tersebut jadi dilakukan, Serikat Pekerja Nasional (SPN) menuntut agar upah minimum segera dinaikkan. Tuntutan ini dilayangkan terkait potensi peningkatan inflasi dan biaya hidup pasca kenaikan harga BBM dilakukan. Joko Haryono, Presidium SPN mengatakan bahwa tuntutan kenaikan yang sudah disuarakan saat oleh SPN saat pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2015 beberapa waktu lalu adalah sebesar 30% dari upah yang ada saat ini. "Dasarnyan kalau dicabut subsidi otomatis inflasi akan menggelinding dan kalau itu terjadi semua harus menyesuaikan termasuk upah," kata Joko kepada KONTAN Rabu (27/8).