Jika BBM terkerek Rp 1.00, tingkat inflasi akan mencapai 6%



JAKARTA. Pemerintah mengaku telah melakukan simulasi untuk penyesuaian harga BBM. Simulasi dilakukan dengan menaikkan harga BBM dengan kisaran Rp 500- Rp 1.000 dan menghitung dampaknya terhadap inflasi.“Kami melakukan simulasi premium dinaikkan Rp 500-Rp 1.000 atau BBM subsidi dibatasi,” ungkap Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Kamis (9/6).Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, dalam melakukan simulasi itu, pemerintah tidak melakukannya dengan satu harga saja, melainkan dengan banyak harga. Dengan demikian, opsi pilihannya juga banyak. Bambang menerangkan, jika harga BBM dinaikkan menjadi Rp 1.000, dampaknya terhadap inflasi akan tinggi, tetapi berdampak ringan ke anggaran negara. “Dampak ke anggaran ya pasti ringan karena subsidi menjadi sedikit. Tetapi dari segi inflasi, akan ada kenaikan harga secara menyeluruh dan hal itu tidak bagus secara sosial,” urainya.Dia juga menghitung, jika BBM dinaikkan sebesar Rp 500, tingkat inflasi masih akan berada pada kisaran di bawah 6%. “Namun, jika dinaikan Rp 1.000, tingkat inflasi kemungkinan akan menyentuh 6%,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie