Jika buyback sukses, laba bersih per saham Electronic City (ECII) bisa naik 14%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pagebluk corona dan fluktuasi pasar modal, manajemen PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) berencana membeli kembali (buyback) sahamnya yang beredar.

Manajemen ECII mengalokasikan dana maksimal Rp 72 miliar untuk menjalankan aksi korporasi tersebut. Sesuai aturan, Elctronic City akan melakukan buyback saham paling sedikit 7,5% dan tidak melampaui 20% dari modal disetor.

Baca Juga: Electronic City (ECII) menyiapkan Rp 72 miliar untuk buyback saham selama tiga bulan


"Pembelian kembali akan dilakukan bertahap selama tiga bulan sejak 20 Mei 2020 hingga 19 Agustus 2020," ungkap Direktur Utama PT Electronic City Indonesia Tbk, Rahmat Adi Sutikno Halim, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/5) lalu.

Manajemen ECII meyakini pelaksanaan transaksi buyback saham tidak akan berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha perusahaan. Hal itu mengingat Electronic City memiliki modal kerja dan cash flow yang cukup untuk melaksanakan buyback saham.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019 (belum diaudit), ECII mencatatkan laba bersih per saham senilai Rp 27,90. Dengan asumsi buyback saham dilakukan dalam jumlah maksimum, maka proforma laba bersih per saham ECII berpotensi naik 14,34% menjadi Rp 31,90.

Baca Juga: ECII: Kasus deposito Rp 282 miliar dan penyalahgunaan dana Rp 55 miliar sudah selesai

Electronic City akan membeli kembali sahamnya pada harga yang dinilai baik dan wajar oleh manajemen dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

ECII akan melaksanakan buyback saham melalui bursa maupun di luar bursa, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Per 30 April 2020, komposisi pemegang saham ECI meliputi UOB Kay Hian Pte Ltd yang menguasai 29,74% saham, kemudian PT Graha Surya Kirana 25,57% saham, PT Artha Graha Network 23,15% saham, DB Spore DCS A/C NT Asian Discovery Master Fund 5,78% saham, investor publik 9,04% saham, serta saham treasury 6,72%.

Baca Juga: Seluruh direksi Electronic City diberhentikan, ini penyebabnya

Pada penutupan perdagangan Rabu (20/5), harga saham ECII di level Rp 655 per saham. Angka itu sudah merosot 37% dibandingkan posisi awal tahun senilai Rp 1.040 per saham.

Sejak corona (Covid-19) mewabah, kondisi pasar modal semakin terpuruk. Sejak awal tahun hingga kini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah merosot 18,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro