JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (8/8), ditutup menguat tipis 0,13% menuju 4.090,71. Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf, menilai penguatan kemarin karena investor berharap adanya stimulus dari AS dan Eropa. Krisis utang kini masuk tiga tahun dan kemungkinan memaksa Bank Sentral Eropa meluncurkan program pembelian aset. "Hal itu masih jadi pendorong pasar saham,” ungkap dia. Faktor yang akan mempengaruhi IHSG pada hari ini (9/8) bakal datang dari China. Pemerintah negeri panda ini akan merilis data penting, seperti neraca perdagangan, penjualan ritel, dan produksi industrial. “Jika data itu memberi sinyal perlambatan ekonomi, mungkin China butuh stimulus tambahan,” ungkap Alwy. Apabila rilis data di bawah ekspektasi, bursa regional berpotensi tertekan, termasuk IHSG. Tapi harapan stimulus di China bisa kembali menggairahkan pasar.
Jika data eksternal buruk, IHSG bisa tertekan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (8/8), ditutup menguat tipis 0,13% menuju 4.090,71. Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf, menilai penguatan kemarin karena investor berharap adanya stimulus dari AS dan Eropa. Krisis utang kini masuk tiga tahun dan kemungkinan memaksa Bank Sentral Eropa meluncurkan program pembelian aset. "Hal itu masih jadi pendorong pasar saham,” ungkap dia. Faktor yang akan mempengaruhi IHSG pada hari ini (9/8) bakal datang dari China. Pemerintah negeri panda ini akan merilis data penting, seperti neraca perdagangan, penjualan ritel, dan produksi industrial. “Jika data itu memberi sinyal perlambatan ekonomi, mungkin China butuh stimulus tambahan,” ungkap Alwy. Apabila rilis data di bawah ekspektasi, bursa regional berpotensi tertekan, termasuk IHSG. Tapi harapan stimulus di China bisa kembali menggairahkan pasar.