JAKARTA. Belakangan ini, pergerakan rupiah seperti sedang berupaya menembus level terbarunya, Rp 12.000 per dolar AS. Meski hari ini kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan level Rp 11.960, tapi kemarin rupiah berada di level Rp 12.018 per dolar AS. Nah, sebenarnya, level Rp 12.000 masih bisa diterima pasar. "Tapi, kalau tertembus, dikhawatirkan bisa memicu spekulator dan kepanikan yang ujung-ujungnya krisis kepercayaan terhadap rupiah," imbuh Lukman Leong, Chief Analyst Platon Niaga Berjangka kepada KONTAN, (6/12). Kekhawatiran kian besar jika mengingat saat ini pasar sedang menunggu kepastian tapering off dari Federal Reserve. Jika apa yang dikhawatirkan itu tidak ingin benar-benar terjadi, rupiah harus segera menguat bulan ini.
Jika dolar Rp 12.000, apa yang mesti diwaspadai?
JAKARTA. Belakangan ini, pergerakan rupiah seperti sedang berupaya menembus level terbarunya, Rp 12.000 per dolar AS. Meski hari ini kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan level Rp 11.960, tapi kemarin rupiah berada di level Rp 12.018 per dolar AS. Nah, sebenarnya, level Rp 12.000 masih bisa diterima pasar. "Tapi, kalau tertembus, dikhawatirkan bisa memicu spekulator dan kepanikan yang ujung-ujungnya krisis kepercayaan terhadap rupiah," imbuh Lukman Leong, Chief Analyst Platon Niaga Berjangka kepada KONTAN, (6/12). Kekhawatiran kian besar jika mengingat saat ini pasar sedang menunggu kepastian tapering off dari Federal Reserve. Jika apa yang dikhawatirkan itu tidak ingin benar-benar terjadi, rupiah harus segera menguat bulan ini.