Jika ekonomi kuartal II dan III negatif, Menkeu ingatkan Indonesia bisa masuk resesi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, secara teknis Indonesia bisa masuk ke dalam zona resesi. Hal ini bisa terjadi apabila realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan kuartal III-2020 berada pada level negatif.

Sebelumnya, Sri memproyeksi realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 berada pada kisaran -3,1% sampai dengan -3,8%.

Untuk kuartal III-2020, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 1,4% atau seandainya berada dalam zona negatif realisasinya bisa mencapai -1,6%.


Baca Juga: Bappenas berharap industri manufaktur di tahun 2021 bisa pulih kembali

"Itu yang saya sebutkan, technically kita bisa resesi kalau kuartal II negatif kuartal III-nya juga negatif, maka Indonesia secara teknis bisa masuk ke dalam zona resesi. Ini yang kita coba untuk kuartal III itu untuk bisa di atas 0%, kisaran kita ada di antara 1,4% hingga -1,6%," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan DPR RI, Senin (22/6).

Kemudian untuk kuartal IV-2020, pemerintah berharap realisasi pertumbuhan ekonomi bisa berada di atas 3%.

Hal ini sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah, insentif dunia usaha yang sudah mulai dirasakan, serta berbagai program untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sri Mulyani memaparkan, kisaran outlook pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 berada pada level 3,4% atau dengan menggunakan skenario yang sangat buruk, yaitu sekitar 1%.

"Jadi kisarannya antara -1% hingga 1%. Totalnya untuk outlook pertumbuhan ekonomi seluruh tahun 2020 adalah antara -0,4% hingga positif 1%," kata Sri Mulyani

Baca Juga: Bappenas: Masyarakat kehilangan daya beli Rp 362 triliun akibat pandemi corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi