JAKARTA. PT Perusahaan Listrik negara (PLN) bisa menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 1,32 triliun apabila unit penampungan dan regasifikasi terapung atau floating storage and regasification unit (FSRU) di Jawa Barat bisa rampung Mei nanti. Rampungnya Jika FSRU Jawa Barat beroperasi, maka banyak pembangkit listrik milik PLN tak lagi memakai BBM yang harganya kian mahal. Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN berharap, gas dari FSRU Jawa Barat bisa mengalir secepatnya. Mulanya, gas FSRU Jawa Barat mengalir pada bulan Januari lalu, namun unit penampung gas alam cair alias liquified natural gas (LNG) ini tertunda menjadi Juli. Kemunduran proyek ini membuat biaya pembangkit yang memakai BBM membengkak.
Jika FSRU Jawa Barat rampung, PLN bisa berhemat
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik negara (PLN) bisa menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 1,32 triliun apabila unit penampungan dan regasifikasi terapung atau floating storage and regasification unit (FSRU) di Jawa Barat bisa rampung Mei nanti. Rampungnya Jika FSRU Jawa Barat beroperasi, maka banyak pembangkit listrik milik PLN tak lagi memakai BBM yang harganya kian mahal. Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN berharap, gas dari FSRU Jawa Barat bisa mengalir secepatnya. Mulanya, gas FSRU Jawa Barat mengalir pada bulan Januari lalu, namun unit penampung gas alam cair alias liquified natural gas (LNG) ini tertunda menjadi Juli. Kemunduran proyek ini membuat biaya pembangkit yang memakai BBM membengkak.