KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) melihat peluang untuk memperlebar pasar ekspor kaca masih besar. Sayangnya daya saing produsen lokal terganjal oleh ongkos energi untuk produksi, dan harga gas alam yang kalah saing dengan negara lain. Yustinus Gunawan, Ketua Umum AKLP menyebutkan, kunci utama peningkatan ekspor ialah penurunan harga gas bumi. "Hanya butuh komitmen menjalankan Perpres yang ada, sangat disayangkan kalau industri pengguna gas malah dibonsaikan di lumbung gas tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/7). Sejauh ini, asosiasi memprediksi produksi kaca nasional mencapai 625.000 ton di semester II-2018. Sementara produksi di separuh pertama tahun ini sebanyak 600.000 ton. "Rata-rata sekitar 25%-35% di ekspor," sebut Yustinus.
Jika harga gas turun, AKLP optimis porsi ekspor bisa melebar hingga 40%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) melihat peluang untuk memperlebar pasar ekspor kaca masih besar. Sayangnya daya saing produsen lokal terganjal oleh ongkos energi untuk produksi, dan harga gas alam yang kalah saing dengan negara lain. Yustinus Gunawan, Ketua Umum AKLP menyebutkan, kunci utama peningkatan ekspor ialah penurunan harga gas bumi. "Hanya butuh komitmen menjalankan Perpres yang ada, sangat disayangkan kalau industri pengguna gas malah dibonsaikan di lumbung gas tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/7). Sejauh ini, asosiasi memprediksi produksi kaca nasional mencapai 625.000 ton di semester II-2018. Sementara produksi di separuh pertama tahun ini sebanyak 600.000 ton. "Rata-rata sekitar 25%-35% di ekspor," sebut Yustinus.