LONDON. Kontrak harga minyak terus melaju. Bahkan, harga minyak kian mendekati level tertinggi sejak September 2008. Pada pukul 15.22 waktu New York, kontrak harga minyak jenis Brent melonjak 5,6% menjadi US$ 108,30 per barel. Kecemasan investor akan situasi politik Timur Tengah menjadi pemicu utama. Seperti yang diketahui, pasukan militer Libya menyerang pelaku demonstrasi anti pemerintah seiring menyebarnya aksi serupa di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Padahal, dua kawasan ini menyumbang 36% dari total produksi minyak dunia. "Investor dipastikan sangat cemas karena hal itu bisa berdampak pada harga minya. Jika harga minyak melonjak sebesar US$ 20 atau US$ 30, kita akan kembali masuk ke resesi global," jelas Bill Belchere, global chief economist di Mirae Asset Securities.Asal tahu saja, kontrak harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengantaran April naik 6,3% menjadi US$ 95,39 sebarel di New York.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jika harga minyak naik US$ 30, ancaman resesi global kembali mengintai dunia!
LONDON. Kontrak harga minyak terus melaju. Bahkan, harga minyak kian mendekati level tertinggi sejak September 2008. Pada pukul 15.22 waktu New York, kontrak harga minyak jenis Brent melonjak 5,6% menjadi US$ 108,30 per barel. Kecemasan investor akan situasi politik Timur Tengah menjadi pemicu utama. Seperti yang diketahui, pasukan militer Libya menyerang pelaku demonstrasi anti pemerintah seiring menyebarnya aksi serupa di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Padahal, dua kawasan ini menyumbang 36% dari total produksi minyak dunia. "Investor dipastikan sangat cemas karena hal itu bisa berdampak pada harga minya. Jika harga minyak melonjak sebesar US$ 20 atau US$ 30, kita akan kembali masuk ke resesi global," jelas Bill Belchere, global chief economist di Mirae Asset Securities.Asal tahu saja, kontrak harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengantaran April naik 6,3% menjadi US$ 95,39 sebarel di New York.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News