JAKARTA. Pasar komoditas sepertinya cukup berpihak pada kubu Hillary Clinton dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. Kemenangan mantan Menlu AS tersebut diprediksi bakal mengkerek harga minyak. Meski besok juga akan dirilis data cadangan AS, tetapi itu dinilai tak terlalu berpengaruh. “Besok (9/11) juga akan dirilis cadangan energi AS. Kalau ternyata hasilnya jelek atau mengalami peningkatan, itu masih bisa terbantu dengan dukungan kemenangan Hillary. Kemenangan tersebut akan melambungkan harga,” papar Nizar Hilmy, Research & Analyst Soe Gee Futures kepada KONTAN, Selasa (8/11). Minyak berpotensi bangkit dari keterpurukan karena kenyakinan pasar pemilu AS akan membawa pengaruh kestabilan pasar jika Hillary yang terpilih. Sedangkan menurutnya kalau Trump akhirnya menang, sikap kontroversial dan ketidakpastian kandidat asal partai Republik itu akan membuat harga minyak kembali terpuruk.
Jika Hillary menang, harga minyak akan naik
JAKARTA. Pasar komoditas sepertinya cukup berpihak pada kubu Hillary Clinton dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. Kemenangan mantan Menlu AS tersebut diprediksi bakal mengkerek harga minyak. Meski besok juga akan dirilis data cadangan AS, tetapi itu dinilai tak terlalu berpengaruh. “Besok (9/11) juga akan dirilis cadangan energi AS. Kalau ternyata hasilnya jelek atau mengalami peningkatan, itu masih bisa terbantu dengan dukungan kemenangan Hillary. Kemenangan tersebut akan melambungkan harga,” papar Nizar Hilmy, Research & Analyst Soe Gee Futures kepada KONTAN, Selasa (8/11). Minyak berpotensi bangkit dari keterpurukan karena kenyakinan pasar pemilu AS akan membawa pengaruh kestabilan pasar jika Hillary yang terpilih. Sedangkan menurutnya kalau Trump akhirnya menang, sikap kontroversial dan ketidakpastian kandidat asal partai Republik itu akan membuat harga minyak kembali terpuruk.