Jika holding migas terbentuk, Pertamina perlu tiga tahun perbaiki kinerja PGN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam lima tahun terakhir dianggap kurang memuaskan. Terkait penurunan kinerja keuangan PGN tersebut, Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan kinerja keuangan PGN tidak sepenuhnya turun.

Dus, Fajar cukup yakin nantinya PGN tidak akan memberatkan Pertamina jika sudah sah bergabung dalam Holding BUMN Migas. "Justru gini, sehat sih sehat, memang ada masalah-masalah. Apakah memberatkan Pertamina? Tidak, tentunya sudah ada kajian," imbuh Harry pada Rabu (14/3).

Bahkan menurut Harry, kehadiran Saka Energi di Pertamina nantinya justru bisa memperkuat Pertamina di sektor hulu. "Justru intensinya lebih kuat," ujar Harry.


Sementara itu, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan, butuh waktu bagi Pertamina untuk meningjatkan kinerja keuangan PGN nantinya jika sudah sah menjadi Holding BUMN Migas. "Ya memang kan kendalinya di kami, makanya kami harus beresin. Tadi kan Pak Dirut bilang recovery-nya butuh waktu paling tidak sekitar tiga tahun setelah terbentuk Holding Migas,"kata Gigih.

Beberapa upaya yang akan dicoba oleh Pertamina untuk membuat kinerja PGN kembali bagus adalah dengan mengkaji kembali kontrak-kontrak PGN. Selain itu Gigih juga menyebut Pertamina akan mengevaluasi juga aset-aset PGN.

"Harus ada upaya besar, misalkan kami lihat kontrak-kontrakya efisiensi, kenapa suplai turun, masalah harga, aset-asetnya," imbuh Gigih.

Sekedar informasi, pendapatan dan laba bersih PGN pada tahun 2012 sebesar US$ 2,58 miliar dan US$ 915 juta. Tahun 2013 PGN mencatatkan pendapatan US$ 3,001 miliar dan laba bersih US$ 838 juta.

Tahun 2014 PGN mencatatkan pendapatan US$ 3,253 miliar dan laba bersih US$ 711 juta. Pendapatan PGN tahun 2015 sebesar US$ 3,069 miliar dan laba bersih US$ 403 juta.

Tahun 2016 pendapatan PGN sebesar US$ 2,953 miliar dan laba bersih US$ 304 juta. Tahun lalu, PGN mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,97 miliar dan laba bersih sebesar US$ 143,1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat