KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan konsumsi gas bumi, khususnya dari industri manufaktur bakal berkurang seiring wabah virus corona. Kondisi ini pun bisa mempengaruhi kinerja keuangan emiten pelat merah tersebut. Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso Soewarto mengatakan, apabila status keadaan darurat corona terus berlanjut, maka akan berdampak negatif terhadap konsumsi gas di sektor industri manufaktur. Perkiraan dia, konsumsi gas industri manufaktur secara umum berpotensi turun sekitar 15% pada kuartal kedua tahun ini. Lebih jauh, sektor industri kimia menjadi sektor yang paling terdampak virus corona karena konsumsinya berpeluang turun 12,77 bbtud. Berikutnya ada industri keramik yang konsumsi gasnya berpotensi turun 11,18 bbtud.
Jika konsumsi gas industri terus turun, Perusahaan Gas Negara (PGAS) bisa merugi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan konsumsi gas bumi, khususnya dari industri manufaktur bakal berkurang seiring wabah virus corona. Kondisi ini pun bisa mempengaruhi kinerja keuangan emiten pelat merah tersebut. Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso Soewarto mengatakan, apabila status keadaan darurat corona terus berlanjut, maka akan berdampak negatif terhadap konsumsi gas di sektor industri manufaktur. Perkiraan dia, konsumsi gas industri manufaktur secara umum berpotensi turun sekitar 15% pada kuartal kedua tahun ini. Lebih jauh, sektor industri kimia menjadi sektor yang paling terdampak virus corona karena konsumsinya berpeluang turun 12,77 bbtud. Berikutnya ada industri keramik yang konsumsi gasnya berpotensi turun 11,18 bbtud.