JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energy & Metal bersiap menambah jumlah pelepasan saham perdana alias initial public offering (IPO). Hal ini dilakukan jika permintaan yang masuk sesuai dengan prediksi perseroan."Kami mempertimbangkan untuk menambah menjadi 25% dari 20% saham yang akan dilepas," kata Presiden Direktur PT Borneo Samin Tan. Menurut Samin, ia sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk menambah pelepasan saham pada IPO nanti.Asal tahu saja, dalam prospektus yang disampaikan, Borneo berencana menawarkan saham kepada publik sebanyak 3.317.500.000 saham. Pelepasan saham ini setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan. Harga saham Borneo ini ditawarkan pada kisaran Rp 980-1.280 per saham.Namun, jika Borneo menambah jumlah sahamnya menjadi 25%, maka jumlah lembar yang akan dilepas menjadi 4.146.875.000 lembar. Total dana yang akan diperoleh pun naik menjadi sebanyak-banyaknya Rp 5,308 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jika laris, Borneo berencana tambah saham IPO
JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energy & Metal bersiap menambah jumlah pelepasan saham perdana alias initial public offering (IPO). Hal ini dilakukan jika permintaan yang masuk sesuai dengan prediksi perseroan."Kami mempertimbangkan untuk menambah menjadi 25% dari 20% saham yang akan dilepas," kata Presiden Direktur PT Borneo Samin Tan. Menurut Samin, ia sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk menambah pelepasan saham pada IPO nanti.Asal tahu saja, dalam prospektus yang disampaikan, Borneo berencana menawarkan saham kepada publik sebanyak 3.317.500.000 saham. Pelepasan saham ini setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan. Harga saham Borneo ini ditawarkan pada kisaran Rp 980-1.280 per saham.Namun, jika Borneo menambah jumlah sahamnya menjadi 25%, maka jumlah lembar yang akan dilepas menjadi 4.146.875.000 lembar. Total dana yang akan diperoleh pun naik menjadi sebanyak-banyaknya Rp 5,308 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
