KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan mandatori penggunaan bahan bakar bercampur minyak sawit 20% (B20) menemui kendala dalam pelaksanaan di lapangan. Alhasil, target penghematan devisa sebesar US$ 2,3 miliar di tahun ini pun terancam gagal. Andai rencana ini gagal diberlakukan, Sudarmo Tasmin, Deputy Presiden Direktur PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan kembali melakukan mandatori B10. "Akan kembali ke B10 lagi," ucapnya. Padahal, TBLA sudah mendapat tambahan permintaan untuk biodiesel 49.000 kilo liter hingga akhir Desember 2018. "Omset tambahannya cukup dikalikan dengan harga Rp 7.300 per liter," ujar Sudarmo kepada KONTAN, Minggu (23/9).
Jika mandatori B20 gagal, Tunas Baru Lampung kembali ke B10
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan mandatori penggunaan bahan bakar bercampur minyak sawit 20% (B20) menemui kendala dalam pelaksanaan di lapangan. Alhasil, target penghematan devisa sebesar US$ 2,3 miliar di tahun ini pun terancam gagal. Andai rencana ini gagal diberlakukan, Sudarmo Tasmin, Deputy Presiden Direktur PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan kembali melakukan mandatori B10. "Akan kembali ke B10 lagi," ucapnya. Padahal, TBLA sudah mendapat tambahan permintaan untuk biodiesel 49.000 kilo liter hingga akhir Desember 2018. "Omset tambahannya cukup dikalikan dengan harga Rp 7.300 per liter," ujar Sudarmo kepada KONTAN, Minggu (23/9).