KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara untuk kontrak pengiriman Februari 2019 di ICE Futures pada penutupan perdagangan Selasa (22/1) terpantau melemah 0,65% ke level US$ 99,55 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Walau demikian, potensi harga batubara untuk kembali ke angka US$ 100 per metrik ton, masih terbuka. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar melihat koreksi harga batubara saat ini wajar di tengah permintaan batubara masih terhambat oleh perlambatan ekonomi global dan perang dagang. Namun, lantaran kebutuhan batubara yang tinggi di beberapa tempat, cepat atau lambat akan kembali mengerek harga emas hitam ini. “Sebagai salah satu contohnya adalah Vietnam. Negara ini ingin melakukan peningkatan pembangunan pembangkit listrik hingga tahun 2030 sebesar 2 GW. Mau tak mau, mereka membutuhkan pasokan batubara sebanyak 2,3 juta ton untuk merealisasikannya,” jelas Deddy.
Jika perang dagang mereda, harga batubara berpotensi balik ke US$ 100 per metrik ton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara untuk kontrak pengiriman Februari 2019 di ICE Futures pada penutupan perdagangan Selasa (22/1) terpantau melemah 0,65% ke level US$ 99,55 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Walau demikian, potensi harga batubara untuk kembali ke angka US$ 100 per metrik ton, masih terbuka. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar melihat koreksi harga batubara saat ini wajar di tengah permintaan batubara masih terhambat oleh perlambatan ekonomi global dan perang dagang. Namun, lantaran kebutuhan batubara yang tinggi di beberapa tempat, cepat atau lambat akan kembali mengerek harga emas hitam ini. “Sebagai salah satu contohnya adalah Vietnam. Negara ini ingin melakukan peningkatan pembangunan pembangkit listrik hingga tahun 2030 sebesar 2 GW. Mau tak mau, mereka membutuhkan pasokan batubara sebanyak 2,3 juta ton untuk merealisasikannya,” jelas Deddy.