JAKARTA. Hasil terakhir survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, mayoritas publik akan menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jika pemilihan kepala daerah melalui DPRD disahkan. Pasalnya, banyak masyarakat menilai SBY memiliki peran besar untuk menghentikan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang saat ini sedang dibahas DPR bersama pemerintah. "Publik yang menyatakan SBY salah, jumlahnya fantastis dan besar, sampai 83,07%. Ada juga yang menyatakan tidak bisa dipersalahkan, tapi jumlahnya hanya mayoritas 13,41%. Tidak tahu atau tidak menjawab 3,52%," kata peneliti LSI Ardian Sopa saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (18/9) siang. Ardian menambahkan, bahkan SBY lebih disalahkan dibandingkan DPR dalam proses RUU Pilkada ini. SBY dinilai mempunyai peran lebih besar dari Anggota DPR yang kini tengah melakukan pembahasan RUU Pilkada.
Jika pilkada lewat DPRD disahkan, SBY disalahkan
JAKARTA. Hasil terakhir survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, mayoritas publik akan menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jika pemilihan kepala daerah melalui DPRD disahkan. Pasalnya, banyak masyarakat menilai SBY memiliki peran besar untuk menghentikan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang saat ini sedang dibahas DPR bersama pemerintah. "Publik yang menyatakan SBY salah, jumlahnya fantastis dan besar, sampai 83,07%. Ada juga yang menyatakan tidak bisa dipersalahkan, tapi jumlahnya hanya mayoritas 13,41%. Tidak tahu atau tidak menjawab 3,52%," kata peneliti LSI Ardian Sopa saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (18/9) siang. Ardian menambahkan, bahkan SBY lebih disalahkan dibandingkan DPR dalam proses RUU Pilkada ini. SBY dinilai mempunyai peran lebih besar dari Anggota DPR yang kini tengah melakukan pembahasan RUU Pilkada.