KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memproyeksikan, rasio utang pemerintah sampai dengan akhir tahun 2021 masih akan berada di kisaran 30% sampai 39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). “Kebutuhan pembiayaan utang saya kira tidak melebar jauh dibandingkan proyeksi pemerintah atau berada dalam kisaran Rp 1.117 triliun, sementara belanja diperkirakan proyeksinya akan jauh lebih baik,” kaya Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8). Menurutnya, dengan adanya potensi shortfall penerimaan pajak, maka defisit anggaran sedikit melebar dari target pemerintah. Akan tetapi, rasio utang akan terbantu dengan potensi peningkatan angka PDB di akhir tahun nanti, seiring dengan pelonggaran restriksi yang akan dilakukan pemerintah.
Jika rasio utang mencapai level ini, pemerintah perlu waspada
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memproyeksikan, rasio utang pemerintah sampai dengan akhir tahun 2021 masih akan berada di kisaran 30% sampai 39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). “Kebutuhan pembiayaan utang saya kira tidak melebar jauh dibandingkan proyeksi pemerintah atau berada dalam kisaran Rp 1.117 triliun, sementara belanja diperkirakan proyeksinya akan jauh lebih baik,” kaya Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8). Menurutnya, dengan adanya potensi shortfall penerimaan pajak, maka defisit anggaran sedikit melebar dari target pemerintah. Akan tetapi, rasio utang akan terbantu dengan potensi peningkatan angka PDB di akhir tahun nanti, seiring dengan pelonggaran restriksi yang akan dilakukan pemerintah.