JAKARTA. Indonesia tengah menanti hasil pemeringkatan oleh Standard and Poor's (S&P) ke level investment grade. Sentimen ini bisa menarik dana asing semakin deras ke dalam negeri. Pemeringkatan ini, bisa merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Agustini Hamid, Head of Research Infinitum Advisory menyatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah Indonesia bisa mendapatkan investment grade atau tidak. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang dalam taraf pembangunan. "Kondisi ekonomi di pemerintahan Jokowi baru berjalan tahun ini. Setelah tahun sebelumnya, lebih banyak efisiensi," ujarnya. Bila Indonesia tidak mendapatkan investment grade dari S&P, menurutnya Indonesia akan tetap menarik. Hal itu lantaran, aktivitas ekonomi yang dibangun dengan gencarnya pembangunan infrastruktur saat ini, bisa mendatangkan sentimen positif pada tahun berikutnya. "Indonesia akan tetap menarik, karena ada potensi pertumbuhan," ungkapnya.
Jika rating S&P tak naik, apa daya tarik RI?
JAKARTA. Indonesia tengah menanti hasil pemeringkatan oleh Standard and Poor's (S&P) ke level investment grade. Sentimen ini bisa menarik dana asing semakin deras ke dalam negeri. Pemeringkatan ini, bisa merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Agustini Hamid, Head of Research Infinitum Advisory menyatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah Indonesia bisa mendapatkan investment grade atau tidak. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang dalam taraf pembangunan. "Kondisi ekonomi di pemerintahan Jokowi baru berjalan tahun ini. Setelah tahun sebelumnya, lebih banyak efisiensi," ujarnya. Bila Indonesia tidak mendapatkan investment grade dari S&P, menurutnya Indonesia akan tetap menarik. Hal itu lantaran, aktivitas ekonomi yang dibangun dengan gencarnya pembangunan infrastruktur saat ini, bisa mendatangkan sentimen positif pada tahun berikutnya. "Indonesia akan tetap menarik, karena ada potensi pertumbuhan," ungkapnya.