KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi ekonomi global diperkirakan bisa mendorong Bank Indonesia (BI) untuk mengerek suku bunga acuan. Bank Indonesia juga sudah menunjukkan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Bila hal ini terjadi, dampaknya bagi industri pembiayaan dinilai tidak akan terlalu besar. Menurut Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Hafid Hadeli, setiap kenaikan suku bunga acuan pasti akan berdampak pada besaran cicilan yang harus dibayarkan debitur. Meski begitu, besarannya dinilai cukup bervariatif. Bagi nasabah kredit sepeda motor misalnya, berdasarkan pengalamannya, setiap kenaikan suku bunga acuan sebesar 1% hanya akan berdampak pada kenaikan besaran cicilan per bulan antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000. "Besaran ini sepertinya bukan masalah yang besar bagi nasabah," kata dia, Jumat (4/5). Sementara untuk debitur kredit mobil, Hafid mengakui dampak kenaikan suku bunga acuan memang akan terasa lebih besar. Di mana bila suku bunga acuan naik sebesar 1%, maka cicilan bulanan rata-rata bisa naik minimal Rp 500.000. Walau kenaikannya cukup besar, ia menilai hal tersebut sulit untuk terealisasi secara sekaligus. Pasalnya langkah bank sentral dalam mengerek bunga acuan pun biasanya tak terlalu besar. "Kemungkinan hanya sebesar 0,25% sampai 0,5%, jadi tidak berpengaruh signifikan," ungkap Hafid. Sebagai catatan, Adira Finance sendiri menargetkan pertumbuhan pembiayaan antara 5% sampai 10% dari realisasi tahun 2017 yang sebanyak Rp 32,7 triliun. Sementara sampai bulan Maret kemarin, realisasi pembiayaan yang sudah disalurkan mencapai Rp 8,7 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jika suku bunga BI naik, dampaknya bagi industri pembiayaan tak besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi ekonomi global diperkirakan bisa mendorong Bank Indonesia (BI) untuk mengerek suku bunga acuan. Bank Indonesia juga sudah menunjukkan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Bila hal ini terjadi, dampaknya bagi industri pembiayaan dinilai tidak akan terlalu besar. Menurut Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Hafid Hadeli, setiap kenaikan suku bunga acuan pasti akan berdampak pada besaran cicilan yang harus dibayarkan debitur. Meski begitu, besarannya dinilai cukup bervariatif. Bagi nasabah kredit sepeda motor misalnya, berdasarkan pengalamannya, setiap kenaikan suku bunga acuan sebesar 1% hanya akan berdampak pada kenaikan besaran cicilan per bulan antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000. "Besaran ini sepertinya bukan masalah yang besar bagi nasabah," kata dia, Jumat (4/5). Sementara untuk debitur kredit mobil, Hafid mengakui dampak kenaikan suku bunga acuan memang akan terasa lebih besar. Di mana bila suku bunga acuan naik sebesar 1%, maka cicilan bulanan rata-rata bisa naik minimal Rp 500.000. Walau kenaikannya cukup besar, ia menilai hal tersebut sulit untuk terealisasi secara sekaligus. Pasalnya langkah bank sentral dalam mengerek bunga acuan pun biasanya tak terlalu besar. "Kemungkinan hanya sebesar 0,25% sampai 0,5%, jadi tidak berpengaruh signifikan," ungkap Hafid. Sebagai catatan, Adira Finance sendiri menargetkan pertumbuhan pembiayaan antara 5% sampai 10% dari realisasi tahun 2017 yang sebanyak Rp 32,7 triliun. Sementara sampai bulan Maret kemarin, realisasi pembiayaan yang sudah disalurkan mencapai Rp 8,7 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News