JAKARTA. Kementerian Pemuda dan Olah Raga sudah siap menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal ini akan dilakukan jika induk olah raga sepak bola itu tidak mengikuti standard electoral code FIFA, standar statuta FIFA, dan peraturan perundangan di Indonesia.Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng mengaku menerima keluhan dari anggota PSSI soal ketidaktransparanan yang terjadi dalam proses menuju kongres pemilihan pengurus."Kami mendapatkan keluhan dari anggota-anggota PSSI, bahwa sampai sekarang undangan kongres belum jelas serta apa inti dari peraturan organisasi," katanya, Selasa (22/3).Andi pun meminta agar kongres yang rencananya bakal digelar pada 26 Maret itu dilaksanakan dengan demokratis, dan transparan, jujur, dan adil. Sehingga pemilik suara bisa memberikan suaranya sesuai dengan hati nuraninya. "Itu harus dilaksanakan dengan standar electoral FIFA, standar statuta FIFA, dan peraturan perundangan indonesia," tegasnya. Namun, mantan juru bicara Kepresidenan itu enggan untuk membeberkan sanksi apa yang sudah disiapkan. Andi hanya menegaskan jika FIFA tidak bertindak tegas kepada PSSI, maka Kemenpora yang akan melakukannya. "Bisa kartu kuning, bisa juga langsung kartu merah," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jika tak ikuti aturan, pemerintah siapkan sanksi untuk PSSI
JAKARTA. Kementerian Pemuda dan Olah Raga sudah siap menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal ini akan dilakukan jika induk olah raga sepak bola itu tidak mengikuti standard electoral code FIFA, standar statuta FIFA, dan peraturan perundangan di Indonesia.Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng mengaku menerima keluhan dari anggota PSSI soal ketidaktransparanan yang terjadi dalam proses menuju kongres pemilihan pengurus."Kami mendapatkan keluhan dari anggota-anggota PSSI, bahwa sampai sekarang undangan kongres belum jelas serta apa inti dari peraturan organisasi," katanya, Selasa (22/3).Andi pun meminta agar kongres yang rencananya bakal digelar pada 26 Maret itu dilaksanakan dengan demokratis, dan transparan, jujur, dan adil. Sehingga pemilik suara bisa memberikan suaranya sesuai dengan hati nuraninya. "Itu harus dilaksanakan dengan standar electoral FIFA, standar statuta FIFA, dan peraturan perundangan indonesia," tegasnya. Namun, mantan juru bicara Kepresidenan itu enggan untuk membeberkan sanksi apa yang sudah disiapkan. Andi hanya menegaskan jika FIFA tidak bertindak tegas kepada PSSI, maka Kemenpora yang akan melakukannya. "Bisa kartu kuning, bisa juga langsung kartu merah," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News