KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia kembali berada dalam tekanan. Hal ini tercermin dari pergerakan yield SBN acuan 10 tahun yang kembali melemah. Sempat bergerak menguat dan menembus di bawah level 7,0%, kini yield SBN acuan 10 tahun kembali ke level 7,45%. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, hal tersebut imbas dari kekhawatiran pasar terhadap sikap yang akan diambil The Fed pada FOMC meeting pekan ini. Pasalnya, kini banyak pihak yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps, atau lebih tinggi dari perkiraan semula yang sebesar 50 bps. Fikri melihat terlepas The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps ataupun 75 bps, yield US Treasury masih akan tetap naik. Alhasil, yield SBN acuan 10 tahun diperkirakan juga masih akan naik dalam jangka pendek.
Jika The Fed Kerek Suku Bunga 75 bps, Yield SBN 10 Bertenor 10 Tahun Bisa Tembus 7,7%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia kembali berada dalam tekanan. Hal ini tercermin dari pergerakan yield SBN acuan 10 tahun yang kembali melemah. Sempat bergerak menguat dan menembus di bawah level 7,0%, kini yield SBN acuan 10 tahun kembali ke level 7,45%. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, hal tersebut imbas dari kekhawatiran pasar terhadap sikap yang akan diambil The Fed pada FOMC meeting pekan ini. Pasalnya, kini banyak pihak yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps, atau lebih tinggi dari perkiraan semula yang sebesar 50 bps. Fikri melihat terlepas The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps ataupun 75 bps, yield US Treasury masih akan tetap naik. Alhasil, yield SBN acuan 10 tahun diperkirakan juga masih akan naik dalam jangka pendek.