WASHINGTON. Jim Yong Kim kini mendapat tanggungjawab besar. Dirinya terpilih sebagai presiden Bank Dunia. Itu artinya, Kim menjadi dokter dan warga keturunan Asia-Amerika pertama yang menjabat posisi bergengsi tersebut. Jajaran Direksi Bank DUnia mengumumkan, Kim dipilih untuk menggantikan Robert Zoellick, yang masa kepemimpinannya habis pada 30 Juni mendatang. Asal tahu saja, Kim merupakan dokter spesialis HIV/AIDS dengan PhD jurusan antropologi. Sebelum pada akhirnya terpilih, dia harus menghadapi pesaing dari Nigeria dan Kolombia. Para kandidat harus memaparkan visi dan misinya mengenai peranan dari presiden dan masa depan Bank Dunia ke depannya. "Nominasi akhir mendapatkan dukungan dari negara anggota yang berbeda, yang merefleksikan kandidat yang berkaliber tinggi," jelas manajemen Bank Dunia. Setelah terpilih, Kim berjanji akan membangun jembatan antara negara maju dengan negara berkembang melalui institusi pemberantasan kemiskinan. Pada tahun lalu, institusi ini berkomitmen menggelontorkan dana sebesar SU$ 57 miliar untuk pembangunan jalan-jalan di sejumlah negara berkembang.
Jim Yong Kim, dokter terpilih pimpin Bank Dunia
WASHINGTON. Jim Yong Kim kini mendapat tanggungjawab besar. Dirinya terpilih sebagai presiden Bank Dunia. Itu artinya, Kim menjadi dokter dan warga keturunan Asia-Amerika pertama yang menjabat posisi bergengsi tersebut. Jajaran Direksi Bank DUnia mengumumkan, Kim dipilih untuk menggantikan Robert Zoellick, yang masa kepemimpinannya habis pada 30 Juni mendatang. Asal tahu saja, Kim merupakan dokter spesialis HIV/AIDS dengan PhD jurusan antropologi. Sebelum pada akhirnya terpilih, dia harus menghadapi pesaing dari Nigeria dan Kolombia. Para kandidat harus memaparkan visi dan misinya mengenai peranan dari presiden dan masa depan Bank Dunia ke depannya. "Nominasi akhir mendapatkan dukungan dari negara anggota yang berbeda, yang merefleksikan kandidat yang berkaliber tinggi," jelas manajemen Bank Dunia. Setelah terpilih, Kim berjanji akan membangun jembatan antara negara maju dengan negara berkembang melalui institusi pemberantasan kemiskinan. Pada tahun lalu, institusi ini berkomitmen menggelontorkan dana sebesar SU$ 57 miliar untuk pembangunan jalan-jalan di sejumlah negara berkembang.