JAKARTA. PT Jiwasraya (Persero) melewati awal 2015 sesuai dengan harapan. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, perolehan premi perseroan sejalan dengan ekspektasi mereka. Menurut Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, sepanjang Januari sampai Maret 2015 kemarin perseroan berhasil meraup premi sekitar Rp 2,3 triliun. Jumlah ini setara 24,2% dari target sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 9,5 triliun. Hendrisman bilang perolehan premi sepanjang triwulan pertama ini masih ditopang oleh penjualan produk asuransi tradisional. Di mana sekitar 85% dari total premi mereka berasal dari segmen tersebut. Sedangkan dari sisi nasabah, segmen kumpulan masih jadi tumpuan mereka dengan kontribusi sekitar 80%. Sedangkan sisa 20% lainnya berasal dari segmen asuransi ritel. Meski capaian di awal tahun ini terbilang cukup bagus, namun ia belum bisa memprediksi kinerja mereka sampai pertengahan tahun ini. Di mana sejumlah tantangan disebutnya masih harus tetap diwaspadai termasuk soal kondisi ekonomi makro yang masih cukup menantang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jiwasraya raup premi Rp 2,3 triliun
JAKARTA. PT Jiwasraya (Persero) melewati awal 2015 sesuai dengan harapan. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, perolehan premi perseroan sejalan dengan ekspektasi mereka. Menurut Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, sepanjang Januari sampai Maret 2015 kemarin perseroan berhasil meraup premi sekitar Rp 2,3 triliun. Jumlah ini setara 24,2% dari target sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 9,5 triliun. Hendrisman bilang perolehan premi sepanjang triwulan pertama ini masih ditopang oleh penjualan produk asuransi tradisional. Di mana sekitar 85% dari total premi mereka berasal dari segmen tersebut. Sedangkan dari sisi nasabah, segmen kumpulan masih jadi tumpuan mereka dengan kontribusi sekitar 80%. Sedangkan sisa 20% lainnya berasal dari segmen asuransi ritel. Meski capaian di awal tahun ini terbilang cukup bagus, namun ia belum bisa memprediksi kinerja mereka sampai pertengahan tahun ini. Di mana sejumlah tantangan disebutnya masih harus tetap diwaspadai termasuk soal kondisi ekonomi makro yang masih cukup menantang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News