JAKARTA. Menyasar pasar sampai ke hilir. PT JJ Multi Utama Indonesia memakai strategi ini untuk memperluas pasar kopi kelas atas. Caranya adalah produsen kopi berlabel JJ Royal ini segera membuka kedai kopi untuk segmen pasar sejenis. Yusuf Sumartha, Direktur Utama PT JJ Multi Utama Indonesia Yusuf Sumartha menyatakan, kedai kopi JJ Royal Bassarie perdana akan berada di Lotte Shopping Avenue, Ciputra World, Kuningan, Jakarta. "Gerai ini baru dua minggu lalu soft launching. Rencananya bulan depan kami akan grand launching," kata dia, Kamis (26/9). Namun, Yusuf enggan membeberkan lebih lanjut tentang kedainya ini. Dia belum mau bercerita berapa banyak kedai kopi yang akan dibangun dan berapa nilai investasi yang dikucurkannya. "Untuk gerai tunggu tanggal mainnya saja, ya," ucap Yusuf.
Yang jelas, menurutnya, pembangunan gerai ini dalam rangka meningkatkan pengalaman konsumen untuk mencicipi kopi berkelas. Apalagi, ia mengatakan, bahan baku kopi yang JJ Royal pakai berasal dari kopi domestik.
Nah, perusahaan yang masiah dibawah naungan Sugar Group ini ingin menangkap peluang bisnis ini. Dimana masih terbatas kedai kopi kelas atas yang menjajakan kopi dalam negeri yang punya kasta paling bagus (grade I). Penguasa kopi premium
Selain membangun kedai kopi, strategi perseroan ini yang lainnya adalah dengan terus memperbanyak varian produk JJ Royal. Belum lama ini, JJ Royal sengaja membuat kemasan kopi dalam bentuk saset. Tujuannya adalah untuk memperluas segmen pasar. Tidak cuma kelas menengah atas tapi juga bisa ke kelas menengah bawah.
Menurut Yusuf, produk saset yang sudah meluncur di pasar April lalu langsung mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan. Padahal, harga yang dibanderol JJ Royal Kopi Tubruk ini terbilang mahal, yakni Rp 2.500 per bungkus dibanding tipe sejenis yang cuma Rp 1.000 per bungkus. "Sejauh ini, pertumbuhan penjualan cukup bagus, yakni sekitar 50% per bulan," katanya tanpa menyebut angka pasti.
Hasilnya terbilang manjur. Kontribusi penjualan kopi saset bisa mencapai 70% dari total penjualan JJ Royal.
Kondisi ini membuat JJ Royal bisa saja setiap saat menggenjot kapasitas produksi kopi saset. Saat ini, kapasitas produksi pabrik JJ Royal di Cikarang, Jawa Barat sudah mencapai empat juta saset per bulan. "Kami bisa saja meningkatkan kapasitas produksi, tapi tergantung kondisi pasar," timpalnya. Dengan kehadiran kopi bungkusan ini, pemasaran JJ Royal tidak cuma di toko ritel moderen kelas atas semata. Seperti Foodhall atau Ranchmarket. Tapi juga mulai menyasar ke pasar ritel di kelas bawahnya.
Meski ia mengaku pendapatan JJ Royal masih berkontribusi kecil bagi Sugar Grup, namun ia yakin dengan dua strategi yang diterapkan, pertumbuhan bisnis JJ Royal bisa cukup signifikan.
Yusuf mengklaim, hingga kini JJ Royal sudah menguasai 60% pasar kopi premium di pasar domestik. Adapun pasar kopi premium di Indonesia sendiri, katanya, memang masih kecil, yakni sekitar 1% dari total pasar kopi domestik yang mencapai Rp 10 triliun per tahun.
Saat ini, JJ Royal punya 40 varian kopi yang dipasarkan. Mulai dari kopi luwak, kopi Toraja, kopi Mandailing, kopi Gayo dan yang lain.
JJ Royal sendiri tidak memiliki lahan kopi. Perusahaan ini mendapatkan pasokan kopi dari petani kopi binaan di Toraja dan Jawa Tengah serta pedagang kopi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon