JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) Indonesia terbilang kecil. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia berpotensi memiliki cadev yang besar, karena banyak pengusaha yang melakukan ekspor barang keluar negeri, namun mereka belum disiplin dalam melaporkan devisa di Tanah Air. “Silahkan ekspor, tapi devisanya masuk disini,” kata Kalla usai acara penutupan perdagangan pasar modal tahun 2014, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/12). Data terakhir, BI memiliki cadev sebesar US$ 111,1 miliar per November 2014, cadev ini menyusut dibandingkan posisi US$ 112,0 miliar per Oktober 2014. “Angka sekitar ratusan miliar itu masih kecil,” tambahnya. Ke depan, Kalla yang akrab dengan panggilan JK ini mendorong agar eksportir wajib melaporkan dan menempatkan devisanya di dalam negeri, sehingga cadev akan terus meningkat, serta laporan pajak akan lebih baik.
JK: Nilai cadangan devisa Indonesia masih minim
JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) Indonesia terbilang kecil. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia berpotensi memiliki cadev yang besar, karena banyak pengusaha yang melakukan ekspor barang keluar negeri, namun mereka belum disiplin dalam melaporkan devisa di Tanah Air. “Silahkan ekspor, tapi devisanya masuk disini,” kata Kalla usai acara penutupan perdagangan pasar modal tahun 2014, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/12). Data terakhir, BI memiliki cadev sebesar US$ 111,1 miliar per November 2014, cadev ini menyusut dibandingkan posisi US$ 112,0 miliar per Oktober 2014. “Angka sekitar ratusan miliar itu masih kecil,” tambahnya. Ke depan, Kalla yang akrab dengan panggilan JK ini mendorong agar eksportir wajib melaporkan dan menempatkan devisanya di dalam negeri, sehingga cadev akan terus meningkat, serta laporan pajak akan lebih baik.