JAKARTA. Negosiasi ulang ekspor gas alam cair dari Blok Tangguh ke China masih jauh dari harapan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui tidak mudah mengubah harga di dalam kontrak, sebab harga tersebut sudah dipatok sedemikian rupa, sehingga berbeda dengan kontrak harga gas lain yang pernah diteken Pemerintah Indonesia.Tapi seperti biasa, Wapres mengaku optimistis negosiasi ini dapat berjalan mulus. "Syaratnya kedua negara saling memahami kebutuhan masing-masing," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, usai bertemu dengan Ketua Kamar Dagang China yang juga Sekretaris Partai Komunis China Wang Yang di Kantor Wakil Presiden, Jumat (5/9).Sejauh ini, Wapres Kalla menilai kedua negara masih saling mengerti. Indonesia menilai China membutuhkan Indonesia, begitu juga Indonesia terhadap China. Kepada Indonesia, antara lain China membutuhkan pasokan batubara untuk menyuplai Provinsi Guangdong, China, sebanyak enam juta ton. "Bahkan mereka minta pasokan ini ditambah karena meningkatnya kebutuhan energi di provinsi tersebut," kata Wapres.
JK: Tidak Mudah Menego Ulang Gas Tangguh
JAKARTA. Negosiasi ulang ekspor gas alam cair dari Blok Tangguh ke China masih jauh dari harapan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui tidak mudah mengubah harga di dalam kontrak, sebab harga tersebut sudah dipatok sedemikian rupa, sehingga berbeda dengan kontrak harga gas lain yang pernah diteken Pemerintah Indonesia.Tapi seperti biasa, Wapres mengaku optimistis negosiasi ini dapat berjalan mulus. "Syaratnya kedua negara saling memahami kebutuhan masing-masing," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, usai bertemu dengan Ketua Kamar Dagang China yang juga Sekretaris Partai Komunis China Wang Yang di Kantor Wakil Presiden, Jumat (5/9).Sejauh ini, Wapres Kalla menilai kedua negara masih saling mengerti. Indonesia menilai China membutuhkan Indonesia, begitu juga Indonesia terhadap China. Kepada Indonesia, antara lain China membutuhkan pasokan batubara untuk menyuplai Provinsi Guangdong, China, sebanyak enam juta ton. "Bahkan mereka minta pasokan ini ditambah karena meningkatnya kebutuhan energi di provinsi tersebut," kata Wapres.