MAKASSAR. Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku puas dengan performanya selama mengikuti debat pasangan capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah seluruh rangkaian acara debat usai dan menjelang hari pencoblosan, Kalla membeberkan rahasia dan strateginya menghadapi debat antar-kandidat tersebut.Kalla menjelaskan, di semua acara debat, hanya ada dua hal yang harus dan dapat dipersiapkan. Yakni pidato pembuka dan penutup, serta menyiapkan materi pertanyaan kritis sesuai dengan topik yang diangkat dalam debat. "Kita memang enggak bisa menyiapkan yang lainnya selain dua hal itu. Kita enggak tahu lawan kita mau bertanya apa, moderator mau bertanya apa, kan kita enggak tahu," kata Kalla, di Makassar, Selasa (8/7/2014).Meski begitu, ucap Kalla, semua persiapan dapat dioptimalkan dengan tiga cara lainnya. Yaitu memperkuat referensi atau materi yang diperdebatkan, mempertajam logika, dan kecepatan saat berpikir atau memutuskan.Kalla memberi contoh saat dirinya tampil bersama capres Joko Widodo di seri debat terakhir, Sabtu (5/7/2014) lalu. Saat itu, cawapres Hatta Rajasa yang menjadi rivalnya salah membuat pertanyaan tentang Kalpataru. Dalam hitungan detik, Kalla langsung melontarkan jawaban di luar dugaan dengan cara menolak menjawabnya karena pertanyaan yang diajukan Hatta keliru.Kalla mengakui ada pihak yang mengkritik penampilannya di atas panggung debat. Meski begitu, Kalla merasa yakin dengan pendiriannya bahwa debat politik bukanlah debat akademik yang digelar untuk mencari kebenaran. "Saya dibilang suka menyerang, tidak negarawan. Lho gimana, ini kan debat politik. Namanya saja debat politik, kita pasti saling serang, men-downgrade lawan, tapi tetap pakai bahasa yang sopan," pungkasnya. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
JK ungkap rahasianya di debat capres-cawapres
MAKASSAR. Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku puas dengan performanya selama mengikuti debat pasangan capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah seluruh rangkaian acara debat usai dan menjelang hari pencoblosan, Kalla membeberkan rahasia dan strateginya menghadapi debat antar-kandidat tersebut.Kalla menjelaskan, di semua acara debat, hanya ada dua hal yang harus dan dapat dipersiapkan. Yakni pidato pembuka dan penutup, serta menyiapkan materi pertanyaan kritis sesuai dengan topik yang diangkat dalam debat. "Kita memang enggak bisa menyiapkan yang lainnya selain dua hal itu. Kita enggak tahu lawan kita mau bertanya apa, moderator mau bertanya apa, kan kita enggak tahu," kata Kalla, di Makassar, Selasa (8/7/2014).Meski begitu, ucap Kalla, semua persiapan dapat dioptimalkan dengan tiga cara lainnya. Yaitu memperkuat referensi atau materi yang diperdebatkan, mempertajam logika, dan kecepatan saat berpikir atau memutuskan.Kalla memberi contoh saat dirinya tampil bersama capres Joko Widodo di seri debat terakhir, Sabtu (5/7/2014) lalu. Saat itu, cawapres Hatta Rajasa yang menjadi rivalnya salah membuat pertanyaan tentang Kalpataru. Dalam hitungan detik, Kalla langsung melontarkan jawaban di luar dugaan dengan cara menolak menjawabnya karena pertanyaan yang diajukan Hatta keliru.Kalla mengakui ada pihak yang mengkritik penampilannya di atas panggung debat. Meski begitu, Kalla merasa yakin dengan pendiriannya bahwa debat politik bukanlah debat akademik yang digelar untuk mencari kebenaran. "Saya dibilang suka menyerang, tidak negarawan. Lho gimana, ini kan debat politik. Namanya saja debat politik, kita pasti saling serang, men-downgrade lawan, tapi tetap pakai bahasa yang sopan," pungkasnya. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News