BOJONEGORO. Dalam waktu 2-3 tahun lagi atau di 2017, Indonesia akan bisa mencapai produksi minyak mentah mendekati 1 juta barel per hari (bph). Optimisme Wakil Presiden Jusuf Kalla ini disampaikan karena setelah Maret 2015, sumur minyak Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, akan berproduksi hingga 165.000 barel per hari. Hal itu disampaikan Kalla saat ditanya wartawan selama perjalanan kereta api Bojonegoro-Surabaya, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jumat (5/12). Sebelumnya, dalam kunjungan ke lokasi sumur Banyu Urip, Kalla mendengarkan paparan Kepala Satuan Kerja Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi. Dalam kunjungan itu, Wapres Kalla didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Jusuf dan direksi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). "Saat ini Banyu Urip baru produksi 40.000 barel per hari tetapi nanti Maret 2015 mencapai 165 ribu barel per hari. Dengan begitu, sektor energi Indonesia akan lebih sehat karena produksi kembali mendekati 1 juta barel per hari," jelas Kalla. "Saat ini produksi minyak secara nasional sekitar 800.000 barel per hari. Ditambah dengan sejumlah produksi minyak dari lokasi yang potensial di Indonesia Timur seperti di Makassar dan Papua, target tersebut bisa dicapai," lanjut dia. Namun, tambah Kalla, produksi minyak 1 juta barel per hari tidak cukup bagi Indonesia, yang kebutuhannya mencapai 1,6 juta barel per hari. "Sumur Banyu Urip memiliki potensi minyak yang sangat besar. Dipastikan cukup untuk 30 tahun lagi sehingga kebutuhan itu masih bisa dipenuhi dengan sumur-sumur lainnya yang masih dikerjakan," ungkapnya. Saat menyampaikan kepada Wapres, Amien Sunaryadi mengatakan, fokus utama pihaknya saat ini adalah segera menyelesaikan fasilitas produksi penuh agar dapat mencapai produksi 165.000 barel pada pertengahan 2015. "Produksi harian Banyu Urip baru mencapai 40.000 barel minyak per hari. Namun, produksi dari lapangan ini akan terus meningkat seiring penyelesaian fasilitas produksi sehingga dapat mencapai puncak produksi 165.000 barel minyak per hari," katanya. Perkembangan proyek minyak dan gas bumi Banyu Urip, tambah Amien, hingga minggu pertama Desember ini mencapai 92,5 persen. "Fasilitas pipa darat dan laut, menara tambat, serta kapal alir muat terapung sudah selesai terpasang dan saat ini dalam tahap akhir kegiatan commissioning," tambahnya. (Suhartono) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
JK yakin di 2017 lifting minyak capai 1 juta bph
BOJONEGORO. Dalam waktu 2-3 tahun lagi atau di 2017, Indonesia akan bisa mencapai produksi minyak mentah mendekati 1 juta barel per hari (bph). Optimisme Wakil Presiden Jusuf Kalla ini disampaikan karena setelah Maret 2015, sumur minyak Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, akan berproduksi hingga 165.000 barel per hari. Hal itu disampaikan Kalla saat ditanya wartawan selama perjalanan kereta api Bojonegoro-Surabaya, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jumat (5/12). Sebelumnya, dalam kunjungan ke lokasi sumur Banyu Urip, Kalla mendengarkan paparan Kepala Satuan Kerja Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi. Dalam kunjungan itu, Wapres Kalla didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Jusuf dan direksi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). "Saat ini Banyu Urip baru produksi 40.000 barel per hari tetapi nanti Maret 2015 mencapai 165 ribu barel per hari. Dengan begitu, sektor energi Indonesia akan lebih sehat karena produksi kembali mendekati 1 juta barel per hari," jelas Kalla. "Saat ini produksi minyak secara nasional sekitar 800.000 barel per hari. Ditambah dengan sejumlah produksi minyak dari lokasi yang potensial di Indonesia Timur seperti di Makassar dan Papua, target tersebut bisa dicapai," lanjut dia. Namun, tambah Kalla, produksi minyak 1 juta barel per hari tidak cukup bagi Indonesia, yang kebutuhannya mencapai 1,6 juta barel per hari. "Sumur Banyu Urip memiliki potensi minyak yang sangat besar. Dipastikan cukup untuk 30 tahun lagi sehingga kebutuhan itu masih bisa dipenuhi dengan sumur-sumur lainnya yang masih dikerjakan," ungkapnya. Saat menyampaikan kepada Wapres, Amien Sunaryadi mengatakan, fokus utama pihaknya saat ini adalah segera menyelesaikan fasilitas produksi penuh agar dapat mencapai produksi 165.000 barel pada pertengahan 2015. "Produksi harian Banyu Urip baru mencapai 40.000 barel minyak per hari. Namun, produksi dari lapangan ini akan terus meningkat seiring penyelesaian fasilitas produksi sehingga dapat mencapai puncak produksi 165.000 barel minyak per hari," katanya. Perkembangan proyek minyak dan gas bumi Banyu Urip, tambah Amien, hingga minggu pertama Desember ini mencapai 92,5 persen. "Fasilitas pipa darat dan laut, menara tambat, serta kapal alir muat terapung sudah selesai terpasang dan saat ini dalam tahap akhir kegiatan commissioning," tambahnya. (Suhartono) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News