JK yakin proyek power plant 35.000 MW terealisasi



JAKARTA. Perkembangan mega proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt terus di update. Hampir setiap dua minggu sekali, pemerintah menggelar rapat untuk membahas perkembangan yang sudah dilakukan.

Pemerintah optimistis, target 35.000 MW bisa tercapai. Sebab, sampai saat ini sudah ada 20.000 MW yang sudah mendapatkan komitmen investasi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, semua itu berasal dari perluasan pembangkit listrik alias power plan di mulut tambang. Pihaknya memang akan memprioritaskan perluasan power plan di mulut tambang, ketimbang membangun tambang baru.


Ada beberapa alasan mengapa hal itu dilakukan. Pertama karena jika melakukan perluasan, tidak perlu lagi menggelar tender. "Tidak perlu ada izin lagi, karena tidak ada lahan baru," kata JK, Selasa (3/2) di kantornya, Jakarta.

Oleh karenanya, pemerintah tinggal melakukan penunjukan langsung saja. Penunjukan dilakukan berdasarkan harga yang paling rendah. Nanti, pemerintah akan menentukan harga dasarnya.

Asal tahu saja, 20.000 MW itu masih di luar proyek yang akan digarap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN sendiri mendapat bagian sebesar 10.000 MW, dari 35.000 MW.

Hari ini, Selasa (3/2) pemerintah menggelar rapat di kantor wakil Presiden (Wapres). Hasilnya, pemerintah mengklaim sudah banyak calon investor yang tertarik masuk ke dalam proyek tersebut.

Beberapa investor yang tertarik itu diantaranya berasal dari Jepang, China bahkan negara Eropa. Nanti untuk urusan investor akan ditentukan PLN dan Kementerian ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan