KONTAN.CO.ID - Luwuk - Febriani Priskila (35), akrab disapa Ebi, merupakan seorang dosen Psikologi di salah satu perguruan tinggi di Luwuk. Sehari-hari ia aktif mengajar dan mendampingi mahasiswa dalam perkuliahan, sekaligus terlibat dalam sejumlah penelitian yang berkaitan dengan kesehatan mental. Di balik aktivitas akademiknya yang padat, Ebi memiliki cerita pribadi tentang perjuangannya menghadapi gangguan kesehatan mental. Sejak tahun 2014, Ebi telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan status kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas satu. Ia bercerita bahwa dirinya telah lama mengalami masalah kesehatan mental dan harus menjalani pemeriksaan secara rutin ke psikiater setiap bulan. Dari hasil pemeriksaan dokter, Ebi didiagnosis mengalami gangguan bipolar yang cukup mempengaruhi aktivitas dan kualitas hidupnya. “Sudah sejak lama saya mengalami mental health issue ini. Setiap bulan saya harus ke psikiater untuk konsultasi dan meminta obat. Bisa dibilang sampai dengan saat ini saya sangat bergantung pada obat untuk mengatasi gangguan yang saya alami," cerita Ebi dengan jujur.
JKN Bentuk Nyata Perhatian Pemerintah Terhadap Masyarakat
KONTAN.CO.ID - Luwuk - Febriani Priskila (35), akrab disapa Ebi, merupakan seorang dosen Psikologi di salah satu perguruan tinggi di Luwuk. Sehari-hari ia aktif mengajar dan mendampingi mahasiswa dalam perkuliahan, sekaligus terlibat dalam sejumlah penelitian yang berkaitan dengan kesehatan mental. Di balik aktivitas akademiknya yang padat, Ebi memiliki cerita pribadi tentang perjuangannya menghadapi gangguan kesehatan mental. Sejak tahun 2014, Ebi telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan status kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas satu. Ia bercerita bahwa dirinya telah lama mengalami masalah kesehatan mental dan harus menjalani pemeriksaan secara rutin ke psikiater setiap bulan. Dari hasil pemeriksaan dokter, Ebi didiagnosis mengalami gangguan bipolar yang cukup mempengaruhi aktivitas dan kualitas hidupnya. “Sudah sejak lama saya mengalami mental health issue ini. Setiap bulan saya harus ke psikiater untuk konsultasi dan meminta obat. Bisa dibilang sampai dengan saat ini saya sangat bergantung pada obat untuk mengatasi gangguan yang saya alami," cerita Ebi dengan jujur.
TAG: