JNE akan mendirikan tiga anak usaha



JAKARTA. Pesatnya perkembangan bisnis jasa kurir membuat PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) terus berbenah. Salah satunya dengan mendirikan tiga anak usaha. Tiga anak usaha ini tentu masih terkait dengan bisnis JNE saat ini.

Nantinya, JNE akan menjadi holding dari ketiga anak usaha tersebut. Untuk tahap awal, JNE akan mendirikan perusahaan logistik pada akhir tahun ini. Setelah itu tahap ke dua, pada 2013 nanti, akan dibentuk dua anak usaha lagi yakni perusahaan kargo dan perusahaan city courier.

Menurut Visi Firman, Head of Corporate Communications JNE, tujuan pembentukan anak usaha itu karena bisnis logistik, kargo, dan city courier bakal terus berkembang di masa datang. Sehingga harus ada pemisahan di sisi keuangan seperti omzet, pemasaran, sampai pelayanan.


Setelah anak usaha itu berdiri, Visi menambahkan, ketiganya nanti akan membuat gudang penyimpanan barang sendiri-sendiri, jaringan gerai sendiri, pemasaran sendiri, dan membuat pelayanan sendiri. "Supaya lebih fokus," ujar Visi saat berkunjung ke redaksi KONTAN, Rabu (28/3).

Namun, kata Visi ketiga perusahaan ini masih akan tetap menggunakan brand JNE supaya pelanggan JNE yang selama ini telah menggunakan jasa mereka otomatis tahu. Hanya saja, di belakang nama perusahaan tersebut akan ditambahkan nama bisnis, semisal JNE Logistik.

Visi mengungkapkan, ketiga anak usaha ini diharapkan bisa sama-sama tumbuh seiring dengan pertumbuhan bisnis jasa kurir saat ini. Sejauh ini bisnis JNE yang paling terlihat signifikan adalah bisnis logistik. Namun sayang, Visi belum bisa memberitahu berapa pangsa pasar dari lini bisnis logistik tersebut. "Yang jelas masih di bawah 10%," katanya. Sementara untuk bisnis kargo dan city courier pangsa pasar JNE masih di bawah 1%.

Selain itu, perusahaan juga berencana akan membuat anak usaha di bidang properti berupa hotel. "Memang belum tahu kapan, tapi arahnya ke sana," katanya. Yang pasti tahun ini JNE menargetkan mendapatkan omzet Rp 750 miliar, naik dari tahun 2011 yang hanya Rp 500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie