JNE bukukan pertumbuhan volume pengiriman 20% hingga September 2020



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perusahaan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menyebutkan hingga September 2020 pihaknya mengalami pertumbuhan volume pengiriman barang mencapai 20%.

Eri Palgunadi,VP of Marketing JNE, mengatakan, walau di tengah pandemi yang dinamis, saat ini kondisi kinerja cenderung apik.

"Kondisi dinamis karena pandemic yang dimaksud seperti adanya penurunan kiriman internasional di pertengahan bulan Maret sampai dengan April 2020. Sementara volume pengiriman domestik, baik dalam kota, antar kota dan antar propinsi terlihat trendnya meningkat, dengan variasi jenis pengiriman beragam. Terbesar adalah kiriman yang terkait dengan covid-19 (APD, Masker dll) dan kiriman jenis lainnya sangat meningkat," jelas Eri kepada Kontan, Selasa (20/10).


Ia melanjutkan, setelah mempelajari jenis barang yang dikirimkan, tercatat sebagian besar tujuan akhir ke masyarakat sebagai end user atau kiriman B2C, G2C atau C2C.

Baca Juga: Pendapatan Penumpang Tak Bisa Diharapkan, Maskapai Mendorong Angkutan Logistik

Sebagai informasi, aktivitas logistik yang dinilai bertahan atau bahkan meningkat kinerjanya di masa pandemi antara lain adalah layanan logistik e-commerce logistik, layanan pengiriman barang, barang-barang ritel, hingga transaksi layanan logistik B2C dan C2C.

Eri menilai juga adanha perubahan daya beli masyarakat yang berubah drastis di masa pandemic dari offline ke online untuk menghindari dan memutus mata rantai Covid-19. Hal ini menumbuhkan optimisme industri logistic untuk tetap menopang perekonomian masyarakat.

Ke depannya, JNE melihat peluang besar terletak pada pengiriman domestik, baik dalam kota, antar kota dan antar propinsi.

Adapun tantangannya adalah memenuhi kebutuhan pelanggan yang saat ini berkembang. Eri berkata, JNE akan meng-upgrade keseluruhan proses internal dan pelayanan pelanggan yang engage dengan perkembangan digital terkini, seperti mengadakan cashless payment, COD, e-fulfillment logistic untuk UKM dan sebagainya.

Baca Juga: Di tengah pandemi, kinerja JNE tumbuh 30%

"Tentu saja langkah pengembangan yang selama ini berjalan juga terus dilakukan seperti perluasan jaringan, infrastruktur dan sebagainya. Hal ini karena JNE menjadi salah satu yang mendapat rekomendasi pemerintah untuk beroperasi di tengah pandemic covid-19 namun dengan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan,"sambung dia.

Dengan dukungan tersebut, JNE beroperasi selayaknya dalam kondisi sebelum pandemic, sehingga langkah-langkah pengembangan terus berjalan seperti sebelumnya.

Selanjutnya: JNE mengaku alami perubahan operasional bisnis di masa new normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli