JAKARTA. Layanan pengiriman logistik atau barang sebagai inti bisnis dari PT Jalur Nugraha Ekakurir tidak terpengaruh dengan adanya layanan jasa instan yang ditawarkan aplikasi pemesanan ojek yang tengah marak saat ini. Senior Manajer Pemasaran JNE Mayland Hendar Prasetyo mengatakan, hal itu dikarenakan JNE telah memiliki kepercayaan tersendiri dari konsumen. Sekalipun pengiriman barang jarak dekat, seperti di Jabodetabek. "Kalau ojek kan pekerjanya 'freelance', sementara kita memang karyawan resmi JNE," katanya, Selasa (20/10). Sebagaimana diketahui, saat ini masyarakat, terutama di Jabodetabek, semakin dimudahkan dengan adanya layanan pengiriman barang instan yang diantarkan oleh ojek dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, terdapat pula layanan pengiriman logistik untuk volume yang lebih besar dengan menggunakan mobil boks. Untuk menyiasati maraknya jasa pengiriman yang kompetitif, JNE akan lebih mengembangkan kerjasama dengan pelaku e-commerce. "Saat ini tren e-commerce sedang tumbuh, jadi kita akan memperkuat ke arah sana," katanya. Dia mencontohkan penguatan bisnisnya, berupa kerja sama dengan sejumlah toko online yang jangkauannya luas dan sudah memiliki pelanggan tersendiri, seperti Zalora, Lazada, Belanja.com dan lainnya. "Hampir semua perusahaan e-commerce yang besar kita punya (kerja sama), nanti ke depannya kita juga akan mengembangkan digitalisasi warehouse," katanya. Untuk lebih menjaga kepercayaan para konsumen, JNE juga bakal memperkuat JNE Loyalty Card (JLC). Dimana JNE akan memberikan poin lebih kepada konsumen sesuai dengan frekuensi penggunaan jasa pengiriman barang. "Setiap akhir tahun kita umumkan poinnya, dan yang terbanyak bisa mendapatkan tiket ke luar negeri atau ditukar dengan barang," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
JNE tak terganggu jasa pengiriman ojek online
JAKARTA. Layanan pengiriman logistik atau barang sebagai inti bisnis dari PT Jalur Nugraha Ekakurir tidak terpengaruh dengan adanya layanan jasa instan yang ditawarkan aplikasi pemesanan ojek yang tengah marak saat ini. Senior Manajer Pemasaran JNE Mayland Hendar Prasetyo mengatakan, hal itu dikarenakan JNE telah memiliki kepercayaan tersendiri dari konsumen. Sekalipun pengiriman barang jarak dekat, seperti di Jabodetabek. "Kalau ojek kan pekerjanya 'freelance', sementara kita memang karyawan resmi JNE," katanya, Selasa (20/10). Sebagaimana diketahui, saat ini masyarakat, terutama di Jabodetabek, semakin dimudahkan dengan adanya layanan pengiriman barang instan yang diantarkan oleh ojek dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, terdapat pula layanan pengiriman logistik untuk volume yang lebih besar dengan menggunakan mobil boks. Untuk menyiasati maraknya jasa pengiriman yang kompetitif, JNE akan lebih mengembangkan kerjasama dengan pelaku e-commerce. "Saat ini tren e-commerce sedang tumbuh, jadi kita akan memperkuat ke arah sana," katanya. Dia mencontohkan penguatan bisnisnya, berupa kerja sama dengan sejumlah toko online yang jangkauannya luas dan sudah memiliki pelanggan tersendiri, seperti Zalora, Lazada, Belanja.com dan lainnya. "Hampir semua perusahaan e-commerce yang besar kita punya (kerja sama), nanti ke depannya kita juga akan mengembangkan digitalisasi warehouse," katanya. Untuk lebih menjaga kepercayaan para konsumen, JNE juga bakal memperkuat JNE Loyalty Card (JLC). Dimana JNE akan memberikan poin lebih kepada konsumen sesuai dengan frekuensi penggunaan jasa pengiriman barang. "Setiap akhir tahun kita umumkan poinnya, dan yang terbanyak bisa mendapatkan tiket ke luar negeri atau ditukar dengan barang," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News