KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang produksi minuman beralkohol (minol) PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (
BEER) optimistis kinerja 2023 dapat tumbuh 50%. Hal ini didorong oleh kapasitas volume produksi yang mencapai 90 juta liter per tahun dan pasar minuman alkohol domestik yang masih besar. Direktur Utama BEER Audy Charles Lieke mengatakan cukup optimistis pada 2023 pendapatan dan laba dapat tumbuh hingga 50% dibandingkan pendapatan dan laba di 2022. Adapun, optimistis tersebut berasal dari potensi pasar di Indonesia dan minol produk lokal yang masih tinggi. "Cap tikus merupakan refleksi dari masyarakat Sulawesi Utara, produk ini akan kita kembangkan dan akan kita ekspor," jelasnya dalam paparan publik, Jumat (30/6).
Baca Juga: Jobubu Jarum Minahasa (BEER) Setuju Bagikan Dividen Tunai Rp 4,9 Miliar Selain itu, BEER memiliki
unique competitive advantage yaitu izin kapasitas produksi minuman beralkohol Full-Spectrum (Golongan A, B, dan C) terbesar di Indonesia, jaringan distribusi yang kuat di 23 Provinsi, 35 Distributor dan 20.000
outlet, memiliki lebih dari 200 izin untuk beroperasi dalam ekosistem bisnis. Disisi lain, BEER dapat memproduksi tiga golongan minuman beralkohol, antara lain Golongan A (0%-5% alkohol), Golongan B (5,01%-20% alkohol), Golongan C (20,01%-55% alkohol). Alhasil, BEER dapat memproduksi semua minuman beralkohol, seperti Bir, Anggur Hijau, Anggur Merah, Soju, Sake, Whisky, Vodka, Rhum, bahkan Gin. Selanjutnya, Audy mengatakan BEER memiliki keunggulan lainnya yaitu dapat bermitra dengan perusahaan Global Brand, pemahaman akan cita rasa Indonesia dan pasar Asia, serta Brand Image yang dipercaya konsumen, dan Alco Master. Adapun, Alco Master adalah teknologi yang sedang di patenkan oleh BEER. Alco Master merupakan teknologi inovatif untuk membuat produk-produk BEER lebih fresh dan smoth, sesuai dengan cita rasa masyarakat Indonesia. Sebagai informasi, BEER memiliki tiga kategori produk yaitu Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Spark. Audy menyampaikan untuk dapat meningkatkan kinerja BEER akan lakukan ekspor ke pasar Internasional, seperti Singapura Australi, Canada dan Eropa. Selain itu, BEER telah menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar Rp 20 miliar di 2023 untuk pembelian tanah dan pembangunan pabrik baru. Adapun hingga kuartal I/2023, perseroan telah menyerap sekitar Rp 200 juta.
Audy mengatakan BEER memiliki tujuan untuk terus mengembangkan jaringan distribusi nasional untuk meningkatkan penyebaran produk dan meningkatkan efisiensi.
Senanda, Direktur BEER Aditya Maulana Raja Badai Maas mengatakan pada 2023 BEER akan memaksimalkan Izin usaha Industri Minuman Beralkohol (IUI MB) yang dimiliki, memperluas jaringan distribusi penyebaran produk dan memperkuat
Brand Image dan
Brand Recognition. "Kontribusi penjualan hingga semester 1 2023, didorong oleh penjualan daebak soju sebesar 80%, dan sisanya baru dari produk lainnya," tuturnya. Adapun penjualan BEER telah naik sekitar 5% hingga Maret 2023 dan akan ada peningkatan yang signifikan pada penjualan menjelang akhir tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .