YOGYAKARTA. Sebelum sukses mendirikan Waroeng Steak and Shake, Jody Brotoseno bersama istri sudah pernah menjajal banyak usaha kuliner. Mereka pernah berjualan susu segar dengan konsep kaki lima, tapi usaha ini tidak bertahan lama karena kurang laris dan keuntungan yang didapat kurang cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gagal di usaha susu, Jody merambah usaha roti bakar dan jus kaki lima. Sayangnya, usaha ini juga tidak bertahan lama karena peralatan berjualan banyak dicuri orang. Meski beberapa kali gagal, tidak menyurutkan semangat Jody dan istri. Peluang bisnis kaus partai politik pun diliriknya. Apalagi saat itu musim pemilu 1999. Jody bilang, kaus produksinya saat itu memiliki keunikan. Bila yang lain menjual kaus partai berwarna-warni, Jody menjual kaos berwarna putih dan bergambar karikatur sehingga kausnya laku keras. “Tadinya saya tidak punya motor, dari hasil penjualan kaus saya bisa membeli motor pribadi dan sewa rumah di Demangan, Yogyakarta,” kata dia.
Jody Brotoseno: Jatuh bangun dalam merintis usaha
YOGYAKARTA. Sebelum sukses mendirikan Waroeng Steak and Shake, Jody Brotoseno bersama istri sudah pernah menjajal banyak usaha kuliner. Mereka pernah berjualan susu segar dengan konsep kaki lima, tapi usaha ini tidak bertahan lama karena kurang laris dan keuntungan yang didapat kurang cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gagal di usaha susu, Jody merambah usaha roti bakar dan jus kaki lima. Sayangnya, usaha ini juga tidak bertahan lama karena peralatan berjualan banyak dicuri orang. Meski beberapa kali gagal, tidak menyurutkan semangat Jody dan istri. Peluang bisnis kaus partai politik pun diliriknya. Apalagi saat itu musim pemilu 1999. Jody bilang, kaus produksinya saat itu memiliki keunikan. Bila yang lain menjual kaus partai berwarna-warni, Jody menjual kaos berwarna putih dan bergambar karikatur sehingga kausnya laku keras. “Tadinya saya tidak punya motor, dari hasil penjualan kaus saya bisa membeli motor pribadi dan sewa rumah di Demangan, Yogyakarta,” kata dia.