Joe Biden Berencana Promosikan Lagi Gagasannya untuk Menambah Anggota Tetap DK PBB



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS, Joe Biden, akan menyampaikan kembali gagasannya untuk mereformasi Dewan Keamanan PBB dalam di Majelis Umum PBB. BIden berencana mengusulkan penambahan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Rencana ini disampaikan oleh Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, dalam wawancaranya dengan The Daily Telegraph hari Minggu (17/9).

Kirby mengatakan bahwa Biden yakin ini adalah waktu yang tepat untuk mengamati lagi struktur Dewan keamanan.


"Kami sudah yakin bahwa inilah saatnya untuk melihat struktur Dewan Keamanan. Kami percaya bahwa hal ini harus lebih inklusif dan komprehensif," kata Kirby, dikutip TASS.

Baca Juga: PBB Ingatkan Risiko Pengerukan Pasir Laut Terhadap Ekosistem

Kirby menambahkan, akan menyampaikan gagasan tersebut dalam Majelis Umum PBB minggu ini.

Perwakilan Pemerintahan AS di PBB telah berulang kali menyatakan dukungannya terhadap reformasi Dewan Keamanan PBB. Pada Majelis Umum PBB tahun lalu, Biden juga telah menyampaikan gagasannya tentang penambahan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Salah satu gagasan yang disampaikan adalah masuknya perwakilan dari benua Afrika dan Amerika Latin. Biden juga sempat menyarankan agar India, Jerman, dan Jepang juga mendapatkan status anggota tetap.

Baca Juga: Biden: Ekonomi China Sedang Sulit, Potensi Invasi ke Taiwan Mengecil

Tidak hanya Biden, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, juga cukup sepakat dengan gagasan tersebut. Lavrov menganggap India dan Brasil sebagai kandidat yang layak untuk menjadi anggota tetap. Perwakilan dari Afrika juga layak dihadirkan.

Saat ini terdapat lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis, dan Inggris. Masing-masing memiliki hak veto.

Di luar anggota tetap, Dewan Keamanan PBB juga memiliki 10 anggota tidak tetap yang berganti setiap dua tahun sekali. Sepuluh kursi disediakan untuk mewakili berbagai regional yang ada, lima untuk Afrika dan Asia, satu untuk Eropa Timur, dua untuk Amerika Latin dan Karibia, dan dua untuk wilayah Eropa lainnya.