Joe Biden dapat keuntungan besar dari kasus Trump dan presiden Ukraina



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Saat Trump menghadapi penyelidikan pemakzulan atas permintaan penyelidikan Biden kepada presiden Ukraina, pesaingnya dari Partai Demokrat berusaha mengubah krisis politik yang muncul menjadi hal yang menguntungkannya. Biden menggalang sumbangan dan menyiarkan pesan utamanya kepada para pemilih bahwa dia adalah seorang Demokrat yang mampu mengalahkan Trump tahun depan lewat siaran televisi nasional.

Saat melakukan penggalangan dana di California pada Kamis (26/9), Joe Biden memulai pidatonya dengan membaca langsung keluhan dari pengungkap fakta (whistleblower) bahwa Presiden Donald Trump mengikutsertakan campur tangan asing dalam pemilihan tahun 2020.

Baca Juga: Siapa whistleblower kasus yang membawa Donald Trump diujung pemakzulan?


Sebuah laporan whistleblower yang dirilis pada hari Kamis menuding bahwa Trump tidak hanya menyalahgunakan jabatannya dengan meminta campur tangan Ukraina dalam pemilihan tahun depan untuk keuntungan politiknya sendiri, akan tetapi bahwa Gedung Putih juga mencoba untuk "mengunci" rapat-rapat bukti tentang perilaku itu.

Trump sendiri membantah melakukan kesalahan.

"Ini bukan tentang saya," kata Biden kepada beberapa tamu undangan yang hadir di acara pengumpulan dana di San Marino, California.

"Ini adalah taktik yang digunakan oleh presiden Trump untuk membajak pemilihan umum sehingga kita tidak fokus pada masalah yang penting dalam hidup kita," tambahnya

Kasus Ukraina datang pada saat yang krusial bagi mantan wakil presiden AS ini.

Baca Juga: Wall Street tergelincir karena investor berhati-hati menyikapi laporan whistleblower

Pasalnya, dalam beberapa pekan terakhir, di kalangan internal Partai Demokrat, Biden melihat suara dukungan untuknya semakin terkikis. Pamornya kalah dengan Senator A. Elizabeth Warren yang muncul sebagai kandidat dengan momentum terbesar dan suaranya mendekati Biden dalam beberapa jajak pendapat nasional.

Sebelumnya, Trump telah berulang kali menegaskan, meski tanpa bukti, bahwa Biden menggunakan pengaruhnya sebagai wakil presiden untuk meniadakan penyelidikan perusahaan energi Ukraina yang mana sang putra, Hunter, adalah anggota direksi perusahaan tersebut.

Baca Juga: Ini dia dua sinyal kuat yang menunjukkan perang dagang AS-China siap berakhir

Kontroversi tersebut memungkinkan Biden untuk menggambarkan dirinya sebagai target teratas Trump dan memperkuat argumennya bahwa ia adalah kandidat yang paling ditakuti presiden.

"Alasan saya diserang adalah karena sebagian besar jajak pendapat menunjukkan saya berhasil mengalahkannya dengan pautan 10 hingga 15 poin," kata Biden. "Saya sama sekali tidak terkejut bahwa saya telah menjadi objek kasih sayang dan perhatiannya."

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie