Joe Biden Didesak Percepat Pengiriman Senjata ke Israel



KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, terus didesak untuk mempercepat pengiriman senjata ke Israel. Kali ini bukan dari pihak Israel, melainkan dari politisi berpengaruh dari Partai Republik.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul, pada hari Kamis (3/10) mendesak Biden untuk mempercepat pengiriman senjata yang mencakup bom seberat 2.000 pon atau sekitar 907 kg.

Pengiriman paket senjata untuk mendukung Israel itu tertunda selama berbulan-bulan karena masalah hak asasi manusia.


Baca Juga: Biden Berharap Israel Tidak Menyerang Fasilitas Nuklir Iran

"Saya mendesak Anda untuk bertindak hari ini untuk memastikan semua pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom seberat 2.000 pon, dipercepat untuk mendukung sekutu kita," kata McCaul dalam suratnya, dikutip Reuters.

McCaul mengatakan, ia mengetahui lebih dari 10 penjualan senjata terencana lainnya ke Israel yang masih menunggu persetujuan akhir. Dirinya berharap Biden bergerak cepat untuk memberikan dukungan itu ke Israel.

AS menjadi pendukung utama Israel dan telah memberikan sedikitnya US$ 3,8 miliar bantuan militer setiap tahun. Biden juga menyetujui pemberian bantuan tambahan sebesar US$ 14 miliar sejak Israel menyerang Gaza pada Oktober 2023.

Baca Juga: Pro-Kontra Serangan Iran ke Israel dalam Komunitas Internasional

Perbedaan Sikap Partai Republik

Sikap McCaul berbeda dengan mayoritas simpatisan Partai Republik yang merupakan oposisi. Para Republikan selama berbulan-bulan mendesak Biden untuk membatalkan pengiriman bom 2.000 pon tersebut.

Para Republikan menyampaikan kekhawatiran atas dampak yang dapat ditimbulkannya di daerah padat penduduk di Gaza.

Satu bom seberat 2.000 pon diyakini mampu menghancurkan beton dan logam tebal, serta menimbulkan radius ledakan yang luas.

Baca Juga: AS Berjanji Akan Membantu Israel Menghadapi Serangan Iran

Namun, serangan Iran ke Israel awal pekan ini sepertinya membuat McCaul yakin bahwa bom tersebut benar-benar dibutuhkan oleh Israel.

"Musuh-musuh Israel, termasuk Hamas dan Hizbullah, sengaja menggunakan bunker-bunker dan terowongan-terowongan bawah tanah yang terkubur dalam. Saya meminta Anda untuk mengizinkan senjata-senjata ini, yang siap dikirim, untuk segera dikirim ke Israel," kata McCaul.

Iran membombardir Israel dengan lebih dari 180 rudal balistik pada hari Selasa (1/10). Serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Selanjutnya: Empat Tahun Beroperasi, Prakerja Sediakan 6.000 Pelatihan dan Ada 18,9 Juta Penerima

Menarik Dibaca: Ini Daftar Promo Zalora x OVO Berlaku Hingga Akhir Oktober 2024