Joe Biden Gagal Meredam Desakan untuk Mundur dari Pemilihan Presiden 2024



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadapi tekanan dari sesama Demokrat untuk mundur dari pencalonannya kembali setelah konferensi pers di mana ia terkadang tersandung kata-katanya.

Setidaknya 17 anggota kongres Demokrat mendesak Biden untuk mundur, mengkhawatirkan rendahnya peringkat persetujuan publik dan usianya yang dianggap terlalu tua. Mereka khawatir ini bisa membuat partai kehilangan kendali di DPR dan Senat jika Trump menang di Gedung Putih.

Namun, Biden menegaskan ia tidak berencana mundur. "Jika di konvensi semua orang menginginkan orang lain, itu proses demokratis," katanya, "Tapi itu tidak akan terjadi."


Baca Juga: Partai Demokrat Khawatir Tak Dapat Kursi DPR Jika Biden Tak Mundur Dari Pilpres AS

Dalam konferensi pers tersebut, Biden sesekali keliru, seperti menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai "Wakil Presiden Trump" dan memperkenalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai "Presiden Putin." 

Meskipun demikian, Biden memberikan penilaian mendalam tentang isu-isu global seperti perang Ukraina-Rusia dan konflik Israel-Gaza.

Beberapa Demokrat, seperti Perwakilan Jim Himes dari Connecticut, tidak merasa yakin Biden adalah kandidat terkuat untuk melawan Trump. Seorang pejabat kampanye menyebut penampilan Biden "tidak bagus tapi juga tidak cukup buruk untuk membuatnya berubah pikiran."

Di sisi lain, beberapa pendukung melihat penampilan Biden sebagai bukti bahwa ia bisa mengalahkan Trump. Biden dijadwalkan mengadakan rapat umum di Detroit pada hari Jumat untuk menyoroti "bahaya" agenda Trump.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Kelompok Lehava Israel atas Tuduhan Biang Kekerasan di Tepi Barat

Jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru menunjukkan Biden dan Trump seimbang dengan masing-masing 40% dukungan. Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa Biden mulai kehilangan dukungan di negara-negara bagian kunci yang akan menentukan hasil pemilihan.

Editor: Noverius Laoli