KONTAN.CO.ID - Presiden AS, Joe Biden, pada hari Rabu (6/12) kembali memohon kepada Partai Republik agar memberikan bantuan militer baru untuk Ukraina. Dirinya bahkan bertekad untuk tidak membiarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menang di Ukraina. Mengutip
Reuters, kali ini Biden meminta Senat menyediakan dana tambahan senilai US$175 juta. Demi mendapat dukungan Partai Republik yang merupakan oposisi, Biden bahkan mengisyaratkan kesediaan untuk melakukan perubahan signifikan terhadap kebijakan migrasi AS di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. "Kita tidak bisa membiarkan Putin menang. Jika Putin mengambil alih Ukraina, dia tidak akan berhenti di situ. Putin akan menyerang aliansi NATO," kata Biden.
Baca Juga: Vladimir Putin ke Arab Saudi, Sebut Ada Perubahan Rencana Para anggota Senat dari Senat Partai Republik pada hari Rabu memblokir undang-undang yang mengatur pemberian bantuan senilai miliaran dolar untuk Ukraina dan Israel. Undang-undang tersebut secara umum didukung oleh Partai Demokrat, berbeda dengan Partai Republik yang berharap AS lebih memikirkan masalah internasional lain seperti kebijakan perbatasan yang lebih ketat.
Baca Juga: Ukraina Bersiap Hadapi Perang Panjang, Dukungan Barat Menentukan Amerika Serikat Mulai Kehabisan Dana
Setelah hampir dua tahun memberikan dukungan, Gedung Putih pada hari Senin (4/12) akhirnya mengakui bahwa dana bantuan pertahanan mereka untuk Ukraina sudah hampir habis. Direktur anggaran Gedung Putih, Shalanda Young, mengatakan bahwa pemotongan dana dan aliran senjata akan membebani Ukraina di medan perang meningkatkan kemungkinan menangnya Rusia. Dalam surat yang diedarkannya ke para pemimpin Kongres, pihak Gedung Putih juga memastikan bahwa sumber daya dan dana untuk membelikan Ukraina senjata akan segera habis pada akhir tahun ini dan tidak ada dana lain untuk menambalnya. "Saya ingin memperjelas: tanpa tindakan kongres, pada akhir tahun ini kita akan kehabisan sumber daya untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan untuk Ukraina dan mengisi persediaan militer AS. Kita kehabisan uang dan hampir kehabisan waktu," tulis Young, dikutip
Reuters. Baca Juga: Gedung Putih: Dana Bantuan AS untuk Ukraina Hampir Habis Presiden AS, Joe Biden, pada bulan Oktober meminta Kongres untuk menyediakan dana hampir US$106 miliar. Dana itu akan dibagi untuk mendukung pertahanan Ukraina, Israel, dan memperkuat keamanan perbatasan AS sendiri. Kongres telah menyetujui dana lebih dari US$110 miliar untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Sejak Partai Republik mengambil alih DPR dari Demokrat pada bulan Januari, DPR belum menyetujui tambahan dana apa pun. Young menambahkan, pada pertengahan bulan November, Departemen Pertahanan AS telah menggunakan 97% dari US$62,3 miliar dana tambahan yang diterima untuk membantu Ukraina dan sekutu lainnya. Departemen Luar Negeri AS juga telah menggunakan seluruh dana bantuan militer sebesar US$4,7 miliar yang telah dialokasikan. Sekitar US$27,2 miliar dana bantuan ekonomi telah habis, begitu pula US$10 miliar bantuan kemanusiaan.