Joe Biden ke Vladimir Putin: Perang Nuklir Tidak Bakal Terjadi



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden AS Joe Biden menekankan beberapa kali dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, perang nuklir tidak bakal terjadi, Ajudan Kremlin Yury Ushakov mengungkapkan.

"Sangat penting, Presiden Biden menekankan beberapa kali selama percakapan bahwa perang nuklir tidak akan terjadi dan juga tidak ada yang menang," kata Ushakov, Jumat (31/12), seperti dikutip TASS.

"Amerika Serikat mengungkapkan (penekanan) ini sambil memahami bahwa AS dan Rusia memiliki potensi nuklir terbesar di dunia," ujarnya.


"Biden juga menekankan, Rusia dan AS bisa dan harus memainkan peran kunci dalam upaya memastikan perdamaian dan keamana,n baik di Eropa maupun di tempat lain di seluruh dunia," imbuh Ushakov.

Hanya, "Presiden Biden mendesak Rusia untuk mengurangi ketegangan dengan Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Psaki, seperti dikutip TASS. 

Baca Juga: Biden ke Putin: AS dan Sekutu Siap Respons dengan Tegas jika Rusia Invasi Ukraina

"Presiden Biden menegaskan, Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya akan merespons dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut," tegasnya.

Ini adalah kedua kalinya bulan ini Biden dan Putin mengadakan pembicaraan. Percakapan sebelumnya terjadi melalui tautan video pada 7 Desember, dengan topik termasuk Ukraina, hubungan bilateral, keamanan siber, dan kesepakatan nuklir Iran.

Pembicaraan kedua melalui telepon atas permintaan Putin. Tujuannya adalah, untuk melanjutkan diskusi yang dimulai selama pembicaraan sebelumnya dan guna membahas negosiasi yang dijadwalkan pada Januari tahun depan, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Ada banyak pernyataan di negara Barat dan Kiev akhir-akhir ini bahwa Rusia bisa menginvasi Ukraina. Peskov menyatakan, itu adalah eskalasi yang tidak berdasar dan menegaskan, Rusia tidak mengancam siapa pun. 

Hanya, dia tidak mengesampingkan provokasi untuk menguatkan pernyataan Barat tersebut dan memperingatkan, penggunaan kekuatan untuk menyelesaikan krisis di Tenggara Ukraina akan memiliki konsekuensi serius.

Editor: S.S. Kurniawan