KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Pemilu Presiden AS yang berlangsung 3 November 2020, capres dari Partai Demokrat Joe Biden dinyatakan keluar sebagai pemenang. Namun, Rusia dan China belum memberi selamat kepada presiden terpilih AS Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu presiden. Melansir The Telegraph, Presiden petahana Donald Trump belum mengakui kekalahan dan telah bersumpah untuk melancarkan gelombang tuntutan hukum untuk menantang hasil pemilu. Berbicara kepada wartawan melalui telepon konferensi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa Putin akan meluangkan waktu sebelum berkomentar.
“Kami pikir lebih baik menunggu hasil resmi,” kata Peskov seperti yang dilansir The Telegraph. Ditanya mengapa Putin bergegas memberi selamat kepada Trump empat tahun sebelumnya dan tidak akan melakukan hal yang sama untuk Biden kali ini, Peskov merujuk pada tuntutan hukum oleh tim kampanye Trump serta seruan untuk penghitungan ulang. Baca Juga: WHO tak sabar bekerja sama secara erat dengan tim Biden "Presiden yang menjabat telah mengumumkan prosedur hukum tertentu ... Ini membuat situasinya berbeda (dari 2016)," katanya.