Joe Biden: Program vaksinasi virus corona Donald Trump buruk



KONTAN.CO.ID - MARYLAND. Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (11/2) mengatakan bahwa program vaksinasi virus corona yang diwariskan pemerintahan Donald Trump ternyata lebih buruk dari dugaannya.

Biden juga meminta kesabaran semua rakyat AS dan meyakinkan bahwa pemerintahannya telah membeli 200 juta dosis tambahan lagi. Masing-masing 100 juta dari Moderna dan 100 juta lagi dari Pfizer.

"Kami tidak akan memperbaiki semuanya untuk sementara waktu, tapi kami tetap akan memperbaikinya," ungkap Biden dalam sambutannya di National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, seperti dikutip Reuters.


Baca Juga: Berselisih dengan Xi Jinping, Joe Biden: China akan memakan makan siang kita

Saat ini AS dihadapkan pada permintaan vaksin yang jauh melebihi pasokan yang sudah didapat. Bagi Biden, ini merupakan tantangan pertamanya sejak menjabat sebagai presiden pada 20 Januari 2021 lalu.

Dalam sambutannya hari Kamis, Biden mengatakan Trump tidak memesan cukup vaksin dan tidak melakukan usaha yang lebih untuk membuat rakyat mau menerima vaksin.

Dengan tegas ia mengatakan bahwa program vaksin yang diwarisi Trump berada dalam kondisi yang jauh lebih buruk daripada yang dia perkirakan. Timnya kini pun merasa kesulitan untuk menyesuaikan.

"Sementara para ilmuwan melakukan tugasnya dalam menemukan vaksin dalam waktu singkat, pendahulu saya tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar vaksinasi ratusan juta," ungkap Biden.

Baca Juga: Biden: Jika diperlukan, berperang dan memenangkan perang untuk jaga keamanan Amerika

Biden mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 di AS kemungkinan akan mencapai 500.000 bulan depan. Kini ia menekankan kepad semua orang untuk memakai masker demi mencegah penyebaran.

Terkait pasokan vaksin, Biden meyakinkan bahwa pemerintahannya sudah melakukan yang terbaik dan menjamin pasokan akan cukup untuk semua orang AS.

"Kami sekarang telah membeli cukup vaksin untuk memvaksinasi semua orang Amerika. Amerika Serikat dengan populasi sekitar 330 juta, berada di jalur yang tepat untuk memiliki 300 juta dosis pada akhir Juli," tambah Biden.

Selanjutnya: Sengketa Senkaku dengan China, Amerika siap bela Jepang kalau diserang