Joe Biden tegaskan ke Putin era AS tunduk ke Rusia telah berakhir



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemerintahannya sedang bekerja untuk membangun kembali "otot-otot aliansi demokratis yang telah berhenti berkembang dari empat tahun pengabaian dan pelecehan" setelah masa jabatan Donald Trump berakhir.

Dalam kunjungan pertamanya ke Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis, Biden berjanji untuk berdiri dan bahu membahu dengan sekutu dan mitra utama AS.

Biden menekankan bahwa memimpin dengan diplomasi juga harus berarti melibatkan musuh AS dan pesaing AS secara diplomatis. "Di mana itu demi kepentingan kami dan memajukan keamanan rakyat Amerika ," ujarnya seperti dilansir Independent, Jumat (5/2).


Biden mengatakan bahwa dia telah menjelaskan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa era AS tunduk pada kemauan Rusia telah berakhir.

Baca Juga: Pertama kali sejak pelantikan Biden, kapal perang AS berlayar lewat Selat Taiwan

Biden mengatakan AS akan siap menghadapi tindakan agresif Rusia, merujuk pada serangan dunia maya dari pelanggaran SolarWinds, campur tangan pemilu dan keracunan tokoh oposisi Alexei Navalny, sudah berakhir.

Biden mengatakan Navalny telah menjadi sasaran karena mengungkap korupsi dan harus dibebaskan segera dan tanpa syarat. "Kami tidak akan ragu untuk menaikkan biaya pada Rusia dan mempertahankan kepentingan vital kami dan rakyat kami," katanya.

Presiden Biden menguraikan serangkaian inisiatif kebijakan luar negeri, termasuk tinjauan global terhadap angkatan bersenjata AS, dan mengakhiri dukungan militer AS untuk serangan yang dipimpin Saudi di Yaman, dan perintah eksekutif pada program penerimaan pengungsi AS yang dirusak oleh pemerintahan Trump.

"Amerika kembali. Diplomasi sudah kembali," katanya dalam pidato kebijakan luar negeri besar pertamanya sejak menjabat.

Selanjutnya: Taiwan menyalahkan China atas keputusan Guyana membatalkan kesepatan

Editor: Noverius Laoli