SAN FRANSICO. Setelah dua tahun didesak oleh kampanye koalisi kelompok kesehatan dan lingkungan yang menamakan dirinya Campaign for Safe Cosmetics, Johnson & Johnson hari ini memberikan pembelaan diri. Melalui keterangan manajemen yang dirilis hari ini, produsen produk bayi tersebut mengklaim sejak 2009, perusahaan melakukan perubahan yang cukup luas menyesuaikan kebutuhan konsumen. Manajemen menyatakan, perubahan tersebut telah melewati kompleksitas pengujian dan studi klinis yang signifikan. "Tujuannya untuk memastikan bahwa formulasi baru milik kami memiliki standar keamanan yang tinggi namun tetap menawarkan kelembutan bagi bayi," demikian pernyataan manajemen. Beberapa tahapan yang benar-benar dilakukan adalah membuang senyawa formaldehida yang dianggap racun dan merupakan zat pengawet tersebut dari produknya. "Saat ini, bahan pengawet yang kami gunakan sudah mendapatkan izin dari pihak berwenang di Uni Eropa, Amerika Serikat, China dan India. Bahkan, kami belum menemukan bukti alergi pada ratusan juta bayi yang telah memakai produk kami," tegas Johnson & Johnson.
Johnson & Johnson klaim produknya aman dan bebas racun
SAN FRANSICO. Setelah dua tahun didesak oleh kampanye koalisi kelompok kesehatan dan lingkungan yang menamakan dirinya Campaign for Safe Cosmetics, Johnson & Johnson hari ini memberikan pembelaan diri. Melalui keterangan manajemen yang dirilis hari ini, produsen produk bayi tersebut mengklaim sejak 2009, perusahaan melakukan perubahan yang cukup luas menyesuaikan kebutuhan konsumen. Manajemen menyatakan, perubahan tersebut telah melewati kompleksitas pengujian dan studi klinis yang signifikan. "Tujuannya untuk memastikan bahwa formulasi baru milik kami memiliki standar keamanan yang tinggi namun tetap menawarkan kelembutan bagi bayi," demikian pernyataan manajemen. Beberapa tahapan yang benar-benar dilakukan adalah membuang senyawa formaldehida yang dianggap racun dan merupakan zat pengawet tersebut dari produknya. "Saat ini, bahan pengawet yang kami gunakan sudah mendapatkan izin dari pihak berwenang di Uni Eropa, Amerika Serikat, China dan India. Bahkan, kami belum menemukan bukti alergi pada ratusan juta bayi yang telah memakai produk kami," tegas Johnson & Johnson.