KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Johnson & Johnson pada hari Selasa (19/5/2020) mengumumkan bahwa perusahaan akan menghentikan penjualan bedak Bayi Johnson yang berbasis bedak di Amerika Serikat dan Kanada. Keputusan ini diambil setelah dilakukannya penilaian kembali produk konsumen yang terkait dengan COVID-19. Konglomerat sektor kesehatan AS ini mengatakan akan mengurangi penjualan produk bedak bayi, yang menyumbang sekitar 0,5% dari bisnis kesehatan konsumen AS, dalam beberapa bulan mendatang. Akan tetapi, pengecer akan terus menjual persediaan yang ada. J&J menghadapi lebih dari 16.000 tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim produk bedaknya, termasuk Johnson's Baby Powder, yang menjadi penyebab kanker mereka. Mayoritas kasus sedang menunggu di persidangan di hadapan hakim distrik AS di New Jersey.
Johnson & Johnson setop jual bedak bayi di AS dan Kanada, gara-gara apa?
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Johnson & Johnson pada hari Selasa (19/5/2020) mengumumkan bahwa perusahaan akan menghentikan penjualan bedak Bayi Johnson yang berbasis bedak di Amerika Serikat dan Kanada. Keputusan ini diambil setelah dilakukannya penilaian kembali produk konsumen yang terkait dengan COVID-19. Konglomerat sektor kesehatan AS ini mengatakan akan mengurangi penjualan produk bedak bayi, yang menyumbang sekitar 0,5% dari bisnis kesehatan konsumen AS, dalam beberapa bulan mendatang. Akan tetapi, pengecer akan terus menjual persediaan yang ada. J&J menghadapi lebih dari 16.000 tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim produk bedaknya, termasuk Johnson's Baby Powder, yang menjadi penyebab kanker mereka. Mayoritas kasus sedang menunggu di persidangan di hadapan hakim distrik AS di New Jersey.